Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono menjelaskan soal keterangaannya mengenai mabuk agama, saat dirinya diundang menjadi pembicara di program Karni Ilyas Club, beberapa waktu lalu.
"Yang saya maksud mabuk itu tidak sadar. Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial," kata Hendropriyono melalui akun media sosial Twitter miliknya dilihat Tagar, Sabtu, 26 Desember 2020.
Mana bisa kita beragama jika membunuhi orang lain? Itu namanya tidak sadar. Mabok!
Dia menekankan, sila pertama Pancasila juga mesti berjalan beriringan dengan sila kedua dan selanjutnya.
Baca juga: Hendropriyono: Akar dan Tanah Radikal Akan Dimatikan Gus Yaqut
"Sila Ketuhanan nomor 1 harus dilaksanakan sesuai sila ke-2, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," ujarnya.
Bagi Hendropriyono, Pancasila justru lahir karena adanya agama, bukan di atas agama. Apabila ada yang salah menafsirkan, maka akibatnya bisa menimbulkan salah kaprah.
"Karena itu bergama harus bikin orang sadar bukan sebaliknya," tuturnya.
Baca juga: Hendropriyono: Sandiaga Uno Ajak Prabowo Masuk Kabinet Jokowi
Hal yang ia tekankan ialah sadar untuk berdisiplin, tunduk pada aturan. Sebab, Pancasila secara jelas menempatkan sila Ketuhanan YME di posisi teratas.
"Itu yang diyakini dalam semua agama. Harus dijabarkan dalam pelaksanaan sila-sila yang lain. Mana bisa kita beragama jika membunuhi orang lain? Itu namanya tidak sadar. Mabok!" kata A.M Hendropriyono. []