Jakarta - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meletus pada 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, Gunung Semeru kembali meletus. Awan panas berupa hujan abu bercampur batu yang disemburkannya jatuh ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo. Belasan jiwa menjadi korban meninggal dunia.
Sejumlah daerah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadi kawasan terparah akibat terdampak erupsi Gunung Semeru ini.
Mungkin masih banyak yang belum mengetahui sejarah Gunung Semeru. Termasuk soal misteri yang sudah ada sejak abad ke-15 mengenai asal-usul gunung ini.
Berikut lima fakta Gunung Semeru di Jawa Timur.
1. Gunung tertinggi di Pulau Jawa
Puncaknya yang bernama Mahameru memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Inilah yang membuat gunung Semeru menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa.
Gunung Semeru diketahui juga sebagai gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia. Yang tertinggi pertama adalah Gunung Kerinci di Pulau Sumatra, dan disusul Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
Gunung Semeru masuk dalam wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur dan termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
2. Misteri sejak abad ke-15
Terbentuknya Gunung Semeru tampak penuh misteri. Umat Hindu di Indonesia meyakini gunung ini sebagai tempat tinggal Dewa Siwa di PuLau Jawa.
Dalam agama Hindu, Gunung Semeru disebut 'Sumeru' atau 'Meru', yang berarti gunung pusat dunia berdasarkan kepercayaan tersebut. Kisah terbentuknya gunung ini tercatat dalam naskah Jawa Kuno, Tantu Pagelaran.
Naskah dalam bahasa Kawi yang berasal dari masa Majapahit pada abad ke-15 itu menceritakan asal usul mitos Pulau Jawa. Menurut cerita, Gunung Semeru diangkat dan dipindahkan dari India ke Jawa.
3. Asal-usul secara ilmiah
Berdasarkan penjelasan secara ilmiah, Gunung Semeru terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia. Gunung ini muncul dan terbentuk di atas dataran pantai timur Pulau Jawa.
Lalu, terbentuklah danau kawah sepanjang garis melalui puncak gunung berapi. Ada empat danau atau ranu yang terbentuk, yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Ranu Darungan.
Di puncak Gunung Semeru juga terdapat kawah yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Kawah ini mengirimkan aliran lava ke sisi selatan menuju daerah Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.
4. Tujuan pendakian populer di Indonesia
Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu tujuan pendakian yang paling populer di Indonesia. Banyak kelompok pecinta alam yang mendaki ke kawasan ini, biasanya dimulai dari desa Ranu Pane ke utara.
Sekitar 20 tahun setelah letusan pertama, Clignet dan Winny Brigita, ahli geologi asal Belanda, jadi orang Eropa pertama yang mendaki Gunung Semeru pada 1838. Mereka menempuh jalur sebelah barat daya melalui Widodaren.
Selain itu, ada Soe Hok Gie, aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang meninggal di Gunung Semeru pada 1969 bersama rekannya karena menghirup gas beracun yang disebut 'wedhus gembel'.
5. Letusan pertama terjadi ratusan tahun lalu
Letusan pertama Gunung Semeru yang diperkirakan terjadi pada 8 November 1818, atau sekitar 203 tahun yang lalu. Kemudian, pada rentang 1829-1878 juga beberapa kali terjadi letusan, namun tak banyak informasi yang didapatkan
Pada periode 1900-an, juga terekam aktivitas vulkanik yang cukup banyak. Letusan terparah terjadi pada 1941-1942, 1977-1979, serta pada 1994 yang memakan korban jiwa karena tertimbun material vulkanik dan lahar.
Gunung Semeru kembali meletus pada 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, dan mengakibatkan belasan orang meninggal dunia. []
Baca Juga
- Jokowi Perintahkan Gerak Cepat Tangani Dampak Erupsi Semeru
- Sejarah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sejak 1913
- Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Waspada Hujan Abu
- Semeru dan Empat Gunung Mempesona di Malang