Legenda Gunung Semeru sebagai Paku Pulau Jawa

Gunung Semeru mempunyai daya tarik bagi pendaki karena pemandangan padang lavender dan Danau Ranu Kumbolo yang terkenal indah.
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik terpantau dari Desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 3 November 2020. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius satu km dan wilayah sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas. (Foto: Antara/Umarul Faruq)

Jakarta - Gunung Semeru menjadi gunung berapi tertinggi ketiga setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Secara geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Gunung Semeru mempunyai daya tarik bagi pendaki karena pemandangan padang lavender dan Danau Ranu Kumbolo yang terkenal indah. Di balik parasnya yang cantik, ternyata gunung ini dipercaya sebagai paku Pulau Jawa. Bagaimana kisahnya?


Legenda Gunung Semeru sebagai Paku Pulau Jawa

Dalam kitab Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, suatu ketika Pulau Jawa terombang-ambing di lautan karena ombaknya yang ganas. Di legenda tersebut, para dewa bersepakat untuk memaku Pulau Jawa dengan memindahkan Gunung Mahameru di India.

Kemudian Gunung Mahameru diletakkan di bagian barat Pulau Jawa. Namun, tidak seimbang karena bagian timur pulau ini terjungkit ke atas. Akhirnya, para dewa memindahkan Gunung Mahameru ke timur.

Dalam perjalanan memindahkan, gunung ini tercecer dan membentuk barisan pegunungan dari barat sampai timur di Pulau Jawa. Meskipun sudah berhasil dipindahkan ke bagian timur, Pulau Jawa posisinya masih tetap miring. 

Akhirnya, para dewa memotong ujung gunung ini dan potongannya diletakkan di barat laut. Potongan gunung ini diberi nama Gunung Pawitra atau lebih dikenal dengan Gunung Penanggungan. Sementara bagian utama gunung ini disebut Gunung Semeru.


Sejarah Pendakian Gunung Semeru

Orang pertama kali mendaki gunung ini adalah Clignet dan Winny Brigita, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda pada tahun 1838. Mereka mendaki dari arah barat daya melalui pintu Widodaren.

Van Gogh dan Heim mendaki lewat lereng utara di tahun 1911. Selanjutnya, di tahun 1945 Junghuhn, seorang ahli botani Belanda mendaki dari jalur utara, yaitu Ayek-ayek, Gunung Inder-inder, dan Gunung Kepolo. Setelah di tahun 1945, pendakian ke Gunung Semeru umumnya dari arah utara melalui Ranu Pani dan Ranu Kumbolo seperti yang dilakukan sekarang.[]


(Retno Ayuningrum)

Baca Juga:

Berita terkait
Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur
Hingga Sabtu, 4 Desember 2021, malam, pemerintah setempat masih berupaya melakukan evakuasi korban letusan Gunung Semeru, Jatim
Dibuka Kembali! Simak Syarat Mendaki Gunung Bromo dan Semeru
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyampaikan Gunung Bromo dan Semeru dibuka kembali dengan beberapa syarat yang ditetapkan.
Hujan Deras Guyur Semeru, Waspada Banjir Lahar Dingin
Hujan deras yang melanda Gunung Semeru, warga diminta waspada terhadap lahar dingin.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya