Dairi - Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang dilaksanakan selama 14 hari berakhir Rabu, 19 Pebruari 2020. Dari 19.026 pelamar, terdapat 1.592 orang tidak ikut ujian.
Capaian skor di atas 400 lumayan banyak. Intinya, kompetisi cukup ketat.
Meski demikian, persentasi kehadiran yang mencapai 91 persen dipandang cukup baik. Dari total yang mengikuti ujian, 40 persen di antaranya berhasil meraih nilai di atas ambang batas atau melewati passing grade.
"Capaian skor di atas 400 lumayan banyak. Intinya, kompetisi cukup ketat," kata Koordinator Tim CAT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Maslen Sinaga, Rabu, 19 Februari 2020.
Capaian tersebut dipandang sebagai potensi, bahwa ke depan Kabupaten Dairi akan memiliki ASN dengan Sumber Daya Manusia (SDM) handal.
"Bisa saja di daerah lain peserta lulus passing grade mencapai 40 persen, tetapi jumlah pesertanya tidak seperti jumlah peserta di Kabupaten Dairi. Semisal, di daerah lain satu sesi hanya diikuti 100 peserta, sementara di Dairi 300 peserta setiap sesi," katanya.
Selanjutnya, seluruh data peserta lulus passing grade akan dikirim ke BKN pusat untuk kemudian diurut guna penentuan peserta yang akan masuk tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Yang masuk ke tahap SKB adalah peserta yang lolos passing grade, lalu dirangking untuk menentukan tiga peserta untuk satu formasi," katanya.
Maslen mengapresiasi penyelenggaraan seleksi CPNS tersebut. Panitia lokal dinilai cukup siap. Peralatan, jaringan internet, listrik, keamanan, sangat baik sehingga proses berjalan cukup lancar sejak hari pertama.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Dairi Dapot Tamba membenarkan banyak peserta meraih nilai di atas 400. Menurutnya, capaian skor itu cukup fantastis.
Capaian May Three Purba, peserta lokal asal Kecamatan Gunung Sitember, cukup fenomenal. Peserta dimaksud merupakan alumni Universitas Negeri Medan (Unimed) berlatar pendidikan Bahasa Inggris, dengan raihan nilai 412.
"May Three Purba merupakan peserta lokal dan merupakan anak yatim piatu. Siapa yang tidak terenyuh," tuturnya. []