Jakarta - Bulan suci ramadhan tidak hanya disambut dengan suka cita oleh masayarakat Muslim, di Indonesia nyatanya ada sejumlah tradisi yang dilakukan oleh umat muslim dalam menyambut bulan yang penuh pengampunan itu.
Tradisi menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia dilakukan tidak hanya dengan maksud memperoleh kebaikan. Namun, juga sebagai bentuk untuk mensucikan diri, saling memaafkan, dan menjalin silaturahmi.
1. Malamang di Padang
Makanan menjadi bagian penting di berbagai tradisi Minangkabau, Sumatera Barat. Begitu juga untuk merayakan hari-hari penting keagamaan, salah satunya ketika menyambut bulan Ramadhan.
Setiap menjelang bulan puasa, masyarakat Minangkabau akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang yang terbuat dari ketan. Tradisi ini bernama malamang.
2. Megibung di Bali
Rupanya, masyarakat Bali juga punya tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di Pulau Dewata, tradisi tersebut dikenal sebagai Megibung atau upacara makan bersama.
Tradisi megibung ini dikenalkan oleh Raja Karangasem, yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem, sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Pada saat itu, Karangasem dalam ekspedisinya menaklukkan Raja-raja yang ada di tanah Lombok.
3. Padusan di Boyolali
Padusan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan beberapa daerah di Jawa. Berasal dari kata 'adus' atau mandi, padusan adalah kegiatan mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber mata air alami untuk mensucikan dirinya sehari sebelum puasa.
- Baca Juga: 5 Amalan Saat Bulan Ramadhan Selain Puasa
Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang dimaksudkan untuk membersihkan jiwa dan raga sebelum menghadapi bulan suci Ramadhan. Dahulu padusan dilakukan seorang diri di tempat yang sepi, namun kini padusan dilakukan secara beramai-ramai di kolam renang, maupun di mata air.
4. Mohibadaa, Gorontalo
Terakhir, di Pulau Sulawesi, tepatnya Gorontalo, ada sebuah tradisi unik yang biasa dilakukan jelang Ramadhan yang dinamakan Mohibadaa. Mohibadaa sendiri adalah kegiatan membalurkan ramuan rempah-rempah tradisional sebagai masker ke wajah.
Sebenarnya tradisi ini tak hanya dilakukan jelang Ramadhan saja. Hanya saja, tradisi ini menjadi lebih istimewa saat dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan.
Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit, karena biasanya saat puasa kulit terasa kering, apalagi cuaca Gorontalo sangat panas. Adapun, rempah-rempah yang digunakan sebagai masker di antaranya tepung beras, humotopo (kencur), bungale (bangle), alawahu (kunyit). Agar hasilnya lebih halus, disarankan untuk menggunakan beras ketan. []