Jakarta - Reksadana sudah menjadi salah satu pilihan investasi yang populer di beberapa tahun terakhir. Alasannya karena mudah diakses dan return yang menarik. Reksadana tidak mengharuskanmu membaca neraca dan tidak mudah untuk kehilangan investasimu.
Bagaimanapun juga, investor pemula belum terlalu yakin untuk melangkah ke mana. Sebelum kamu memulai berinvestasi, penting untuk memilih strategi reksadana yang paling sesuai dengan tujuan investasimu terutama untuk generasi milenial.
The Wing-It Strategy
Strategi ini sering digunakan untuk investasi reksadana, terutama di kalangan investor baru. Bagaimana cara kerjanya? Jika kamu tidak mengikuti rencana atau struktur tertentu yang bisa membantumu melakukan investasi dan mempertahankan portofolio, kamu bisa menggunakan strategi ini.
Berinvestasi tanpa rencana, kamu akan berusaha membuat keputusan yang akurat dan mencerminkan tujuan investasimu. Sebagian besar para ahli menyetujui strategi ini cenderung tidak berhasil karena kurangnya konsisten.
Market-Timing Strategy
Strategi ini melihat kemampuan untuk masuk dan keluar dari sektor, aset, atau market pada waktu yang tepat. Kemampuan untuk market-timing yang tepat berarti kamu membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi.
Sayangnya, beberapa investor menggunakan strategi ini secara terus-menerus karena biasanya didorong oleh emosi, bukan logika. Kenyataannya, sebagian besar investor cenderung melakukan yang sebaliknya, yaitu beli dengan harga tinggi dan jual dengan harga rendah.
Hal ini menyebabkan banyak orang percaya market-timing tidak bekerja. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dengan akurat. Namun, ada banyak indikator market-timing yang diyakini memberi para investor keunggulan dalam memprediksi ke mana arah pasar.
Buy-and-Hold Strategi
Strategi ini paling banyak dilakukan. Strategi ini berarti kamu membeli investasi an mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama, terlepas dari harga pasar naik atau turun.
Jika menggunakan strategi ini dan mengatasi pasang surut pasar, kamu akan mendapatkan keuntungan lebih besar seiring berjalannya waktu. Miliarder sekaligus investor legendaris, Warren Buffet mengatakan strategi ini sangat ideal untuk investor jangka panjang. Alasan strategi ini sangat populer karena mudah digunakan.
Performance Weighting Strategy
Strategi ini berarti kamu menjual sebagian dana terbaik untuk membeli dana ketika turun. Kamu mungkin akan menentang ini, tetapi hal ini adalah benar karena yang konstan dalam berinvestasi adalah semuanya bersifat siklis. Dari tahun ke tahun kamu akan mendapatkan keuntungan dari dana yang kamu beli ketika turun.[]
(Retno Ayuningrum)
Baca Juga:
- Minim Risiko, Ini 7 Keuntungan Reksadana
- Hal Penting yang Perlu Diketahui Seputar Reksadana
- Simak! 4 Rekomendasi Aplikasi Reksadana untuk Pemula
- 6 Jenis Reksadana untuk Investor Pemula