5 Hal Ini Harus Dihindari Saat Investasi Reksadana

Investasi reksa dana memang membutuhkan Manajer Investasi untuk mengelola uang yang diinvestasikan.
Ilustrasi - Nabung Reksadana. (Foto: Tagar/Unplash/Visual Stories)

Jakarta - Investasi reksa dana dari hari ke hari semakin banyak diminati oleh para calon investor. Reksadana merupakan jenis investasi yang memiliki potensi keuntungan tinggi bila dikelola dengan baik.

Dalam jangka pendek, harga reksadana bisa saja turun. Namun tidak perlu khawatir, secara historis pasar modal selalu memiliki tren kenaikan. Tetap sabar dan fokus aja pada tujuan investasi jangka panjang.

Anda tetap harus mengetahui beberapa hal penting sebelum memutuskan untuk membeli reksadana.

Termasuk juga kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan dalam investasi reksa dana oleh pemula.

Langkah cerdas mengatasi investasi yang rugi adalah tetap santai dan tidak melakukan apa-apa. Tetap nabung rutin secara konsisten tanpa peduli naik atau turunnya harga reksadana.

Apa sajakah itu? Berikut beberapa kesalahan yang perlu Anda awasi guna menghindari kerugian.


Memilih reksadana secara sembarangan

Kesalahan dalam investasi reksa dana berikutnya adalah memilih jenis reksa dana secara asal-asalan. Selain itu, pemilihan jenis reksa dana ini akan lebih buruk bila Anda hanya mengikuti tren atau ikut-ikutan saja. Ini akan membuat Anda bermasalah jika tidak memiliki pengetahuan sebelumnya terkait jenis reksa dana.


Menyetorkan semua uang untuk satu jenis reksa dana

Mungkin sebagian orang menilai jika menyetorkan uang dalam jumlah besar untuk satu jenis investasi reksa dana adalah hal menguntungkan. Bila dalam kondisi baik, cara ini akan mendatangkan keuntungan yang besar pula. Ternyata, anggapan ini merupakan sebuah kesalahan tersendiri.

Investasi reksa dana bukanlah investasi tanpa risiko. Jelas, risiko tetap ada dalam investasi reksa dana.


Trading tanpa memiliki bekal pengetahuan

Selain terburu-buru memilih Manajer Investasi, para pemula bisa saja tergoda melakukan trading investasi reksa dana. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat. 

Misalnya melakukan transaksi jual-beli jenis reksa dana untuk jangka pendek dan keuntungan sesaat. Ingat, reksa dana memang membutuhkan kesabaran agar keuntungan dana yang didapatkan besar di kemudian hari.


Tidak memiliki tujuan yang jelas

Sebelum berinvestasi reksa dana, tentu Anda perlu memikirkan tujuannya untuk apa Anda membeli reksa dana. Tanpanya, ibarat Anda ingin naik kendaraan umum tanpa tujuan yang jelas. Selain membuat kantong Anda semakin menipis, Anda tidak tahu hendak ke mana tempat yang akan dituju.


Terburu-buru saat memilih Manajer Investasi

Investasi reksa dana memang membutuhkan Manajer Investasi untuk mengelola uang yang diinvestasikan. Ada kalanya seseorang ingin mendapatkan Manajer Investasi yang cepat. Namun, dalam kenyataannya hal itu cukup berisiko. Terutama bila Anda tidak memerhatikan profil dari Manajer Investasi tersebut.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Investor Newbie, Kamu Perlu Tahu Ciri-ciri Saham Blue Chip
Tak hanya itu, biasanya perusahaan dengan saham blue chip sering sekali membagikan dividen bagi para pemilik saham.
Kumpulan Istilah dalam Investasi atau Trading di Pasar Saham
Pasar saham memiliki banyak sekali istilah-istilah asing yang membuat trader maupun investor pemula bingung.
Simak Baik-baik! Inilah Penyebab Saham Kamu Tekena ARB
ARB di pasar Indonesia diprediksi terjadi karena rasa panik dan impulsif dari para investor generasi corona.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.