3 Alasan Jokowi Percepat Implementasi Biodiesel

Presiden Jokowi jelaskan ada tiga alasan di balik target percepatan implementasi biodiesel, salah satu pencarian sumber energi baru terbarukan
Indonesia telah melakukan uji coba penggunaan bahan bakar biodesel dengan komposisi campuran nabati 30 persen dan solar 70 persen. (Foto: Channel News Asia|Kiki Siregar).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan ada beberapa alasan di balik target percepatan implementasi terhadap biodiesel. Jokowi mengatakan ada tiga alasan, salah satunya ialah pencarian terhadap sumber energi baru terbarukan.

"Pertama, kita berusaha mencari sumber energi baru terbarukan. Kita harus melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil yang suatu saat pasti akan habis," kata Jokowi di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin, 23 Desember 2019.

Menurut Jokowi, pengembangan energi terbarukan dapat membuktikan komitmen Indonesia untuk menjaga planet Bumi. Selain itu juga, kata Jokowi, hal ini sapat menjaga energi bersih dengan menurunkan emisi gas karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan.

"Kedua, kita tahu ketergantungan kita pada impor BBM termasuk solar cukup tinggi. Di sisi lain kita merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia, dengan potensi sawit sebesar itu kita punya banyak bahan bakar nabati sebagai pengganti solar," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, potensi yang ada harus dimanfaatkan sebagai bukti kemandirian energi nasional. Selain itu juga sebagai usaha untuk mengurangi impor perlu diwujudkan secara serius. "Jika kita konsisten menerapkan B30 ini akan hemat devisa kurang lebih Rp 63 triliun, jumlah yang sangat besar sekali," tutur Jokowi.

"Dan yang tidak kalah pentingnya B30 akan menciptakan permintaan domestik akan CPO yang sangat besar. Menimbulkan multiplier efek pada 16,5 juta petani kita, program B30 Berdampak petani kecil dan menengah dan pekerja di pabrik kelapa sawit," kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menargetkan pemanfaatan biodiesel sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Tahun 2020 program penggunaan sudah diserempakan B30 atau pencampuran 30% biodiesel dengan solar sudah berjalan.

Bahkan hari ini, Senin, 23 Desember 2019 Jokowi meresmikan implementasi program biodesel 30% (B30) di Pertamina M.T. Haryono, Jakarta Selatan.

"Saya sampaikan bahwa program B30 ini bisa maju, tidak tahun 2020, tetapi akhir 2019 sudah dimulai. Karena ini percobaan sudah dimulai sejak November kemarin. Sudah berjalan, sehingga hari ini kita sampaikan bahwa B30 telah kita luncurkan dan ini bisa menghemat," kata Jokowi usai peresmian di Pertamina M.T. Haryono, Jakarta Selatan, Senin, 23 Desember 2019.

Jokowi mengatakan, target ke depan Indonesia bisa membuat program B100. Namun, dalam waktu dekat, pada tahun 2021 ia menargetkan hingga B50. "Nantinya kita harapkan, ini kita step by step ya. Tahun depan nanti," ujar Jokowi. []

Berita terkait
Jokowi: Biodiesel B30 Hemat Anggaran Rp 63 Triliun
Pemerintah secara resmi meluncurkan program mandatori biodiesel 30 persen atau B30 sebagai bagian mengurangi ketergantungan atas BBM.
Pertamina Mulai Salurkan Biodiesel B30 ke Sorong
Penyaluran bahan bakar jenis biodieesl B30 di wilayah Maluku-Papua akan dilakukan secara bertahap.
Pertamina Siap Distribusikan Biodiesel B30
Pertamina Marketing Operation Region II Sumatera Selatan sudah mulai mengimplementasikan penyaluran biodiesel B30 di Sumatera Selatan dan Lampung.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.