2020 Wanita Berkebaya Pecahkan Rekor Dunia di Sleman

Rencananya 2020 wanita berkebaya dari banyak negara hadir di Sleman Yogyakarta untuk memecahkan rekor dunia. Acara dihelat 20 Februari.
Konferensi pers acara ‘2020 Wanita Berkebaya’ di Kabupaten Sleman pada Senin 10 Februari 2020. (Foto: Tagar/Hidayat)

Sleman – Warga Negara Asing (WNA) dari Asia, Eropa, hingga Afrika rencananya akan mengikuti pemecahan rekor dunia dalam acara 2020 Wanita Berkebaya di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman pada Kamis 20 Februari mendatang. Sedangkan untuk dari dalam negeri, tercatat ada peserta dari Enggano yakni pulau terluar Indonesia.

Ketua Panitia 2020 Wanita Berkebaya R.Ay. Diah Purnamasari Zuhair mengatakan peserta yang sudah mendaftar sudah lebih dari 1.800 orang terhitung sejak awal 2020 hingga Sabtu 9 Februari 2020.

“Peserta luar negeri itu berasal dari Jepang, Singapura, Malaysia dan Hongaria yang menyukai busana. Hal ini sangat menggembirakan, karena terbukti kebaya tak sekedar busana lokal dan nasional,” katanya dalam keterangan pers di Sleman, Senin 10 Februari 2020.

Diah mengatakan sampai saat ini juga masih menunggu konfirmasi beberapa peserta dari luar negeri. Seperti dari Benua Afrika, salah satunya Nigeria. “Saat ini sedang ditunggu kepastian dari Nigeria,” ucapnya.

Untuk peserta dari dalam negeri sendiri di antaranya dari Jawa tengah, Sulawesi, Kalimantan, hingga Pulau Enggano. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Diharapkan wanita Indonesia menjadi agen perdamaian dunia.

Diah mengungkapkan targetnya yakni bisa diikuti oleh 2.020 peserta. Mereka akan memecahkan rekor yang akan disahkan oleh Royal World Record, salah salah satu lembaga yang mencatat rekor dunia dan berpusat di Inggris. Lembaga ini bekerja sama dengan beberapa insitusi lain yang juga terafiliasi dengan World Peace Commision yang ada di bawah United Nations (UN) Peace.

Acara ini diadakan oleh Masyarakat Adat Nusantara (Matra), Srikandi Masyarakat Adat Nusantara (Srita) dan organisasi pengusaha salon DPD Tiara Kusuma Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diah mengatakan para peserta akan tampil memecahkan rekor dunia yakni 2020 orang wanita berbusana kebaya dengan kain bantik Nusantara, dan bersama-sama menyerukan perdamaian dunia. Selain itu juga ada kontes, seperti Terunik, Terheboh, Tertua, Terfavorit, Tercantik, Terklasik (kuno) dan Terindah.

“Selain mengikuti berbagai lomba, para peserta yang berasal dari lintas suku, etnis, bangsa, budaya, adat, agama dan kepercayaan serta lintas bahasa yang berkumpul dalam satu tempat akan menyerukan perdamaian dunia. Diharapkan wanita Indonesia menjadi agen perdamaian dunia,” ucapnya.

Diah mengungkapkan selama ini kebaya dikenal sebagai jenis busana yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Banyak pula jenis kebaya yang tersebar di Indonesia. 

“Acara ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya kebaya,” ujarnya. []

Baca Juga:

Lihat Foto:

Berita terkait
Batik dan Kebaya Modern Krisdayanti di Pelantikan DPR
Krisdayanti tampil ayu dengan mengenakan kain batik dipadu kebaya modern warna merah terang di acara pelantikan anggota DPR periode 2019-2024.
Perempuan Perancis Bangga Pakai Kebaya Indonesia
Perempuan Perancis bangga pakai kebaya Indonesia. 'Ini kebaya ibu angkat saya. Saya merasa bangga mengenakannya.'
Serunya Ibu-ibu di Jepara Memancing Ikan Pakai Kebaya
Sejak lomba dimulai suasana begitu meriah. Sorak sorai peserta dan penonton tak kunjung henti, apalagi ketika dari peserta yang mendapatkan hasil tangkapan ikan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.