Perempuan Perancis Bangga Pakai Kebaya Indonesia

Perempuan Perancis bangga pakai kebaya Indonesia. 'Ini kebaya ibu angkat saya. Saya merasa bangga mengenakannya.'
Ilustrasi. (Foto: KapanLagi)

Paris, Perancis, (Tagar 25/9/2018) - Nathalie Beaufour Pavelck, warga negara Perancis asal Paris keluar sebagai pemenang pertama Festival Colourful Indonesia 2018 (FCI 2018). Ia berhak menyandang Miss Kebaya Indonesia-France. Christelle Gaillardet sebagai Runner-up pertama, dan Syntha Guillet sebagai pemenang ketiga. 

"Saya sangat bangga menggunakan kebaya, dan terkesan akan budaya Indonesia yang sangat kaya. Kebaya ini adalah kebaya Ibu angkat saya, saya merasa sangat bangga mengenakannya. Saat ini saya belum pernah ke Indonesia, namun saya sangat ingin berkunjung ke Indonesia suatu saat nanti," ungkap Nathalie Pavelck, warga Prancis pemenang Miss Kebaya Indonesia-France dilansir Antara.

Ribuan masyarakat Perancis memenuhi Pavillon Dauphine, Paris, menghadiri Festival Colourful Indonesia 2018 (FCI 2018) diadakan pada akhir pekan yang untuk pertama kalinya, menggelar Miss Kebaya Indonesia France), yaitu ajang pemilihan Miss Kebaya, khusus bagi warga negara Perancis.

Sekretaris Kedua Ekonomi KBRI Paris, Karina Ratnamurti, Selasa (25/9) menyebutkan tujuan diadakannya pemilihan Miss Kebaya untuk memperkenalkan busana nasional Indonesia pada warga Perancis yang menjadi ajang promosi kebaya guna meningkatkan pemahaman masyarakat Perancis akan uniknya budaya dan kain Indonesia.

FCI 2018 bertema FCI 2018 mengusung Tema "Ranah Minang, menampilkan kebudayaan Minang, yaitu dengan kehadiran Elly Kasim, sebagai tokoh penggiat seni asal Minang, Sumatera Barat, dan kelompok dari Institut Seni Indonesia CISI) Padang Panjang.

Sebanyak sebelas mahasiswa ISI Padang Panjang menampilkan antara lain Tari Randai dan Tari Piring yang mengundang decak kagum penonton. Turut memeriahkan Gamelan Bali Puspa Warna dan Gamelan Jawa Pantcha Indra beranggotakan warga negara Perancis.

Pada FCI 2018 kali ini, ribuan pengunjung diperkenalkan dengan pameran "Maison Indonesienne" atau "Rumah Indonesia", yaitu pameran yang menampilkan interior design rumah tradisional di Indonesia, kain Indonesia, juga pelaminan padang sebagai centerpiece. 

Duta Besar RI Hotmangaradja Pandjaitan mengatakan selama dua hari ini, saya sangat senang karena banyak sekali warga Indonesia dan Perancis di Paris yang mengunjungi Festival ini. 

Terhitung lebih dari 3000 pengunjung mengunjungi festival ini, walaupun cuaca hari ini hujan dan berangin. Diharapkannya kegiatan ini dapat mempererat people-to-people contacts, dan juga persahabatan antara Indonesia dan Perancis Bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Network France, KBRI Paris mendukung berkembangnya pengusaha restoran dan pengrajin produk Indonesia di Paris, dengan memperkenalkan rasa Indonesia pada bazar makanan dan produk Indonesia.

Selama acara, warga Perancis sangat antusias dengan demo dan workshop masakan dan bumbu Indonesia yang dipresentasikan Chef Degan Septoadji.

Chef Degan juga memperkenalkan cara membuat rendang sebagai salah satu masakan terenak di dunia. Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) kopi single origin Indonesia dalam sesi coffee tasting gratis untuk pengunjung.

Selain itu, sebagai salah satu cara mempromosikan pariwisata Indonesia, FCI 2018 dimeriahkan dengan undian berhadiah menarik, di antaranya empat tiket penerbangan Paris-Bali.

Selain memperkenalkan budaya, FCI 2018 dimanfaatkan untuk melakukan kampanye positif sawit Indonesia. Sawit lestari Indonesia diperkenalkan BPDP Sawit melalui infografis yang berada di lokasi penyelenggaraan, demo masak dengan minyak sawit, dan perkenalan produk turunan sawit yang dipergunakan sehari-hari.

Kegiatan FCI 2018 diadakan KBRI Paris bersama Indonesian Diaspora Network France, didukung BPDP Kelapa Sawit, Gebu Minang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, Badan Ekonomi Kreatif, Singapore Airlines, Turkish Airlines, Garuda Indonesia, Teh Botol Sosro, Mayora, serta Garuda Indonesia Holiday France. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.