Zoom Blokir Akun Pembangkang China di Pengasingan AS

Zoom memblokir akun para pembangkang China yang mengasingkan diri di AS karena dipakai untuk acara mengenang peristiwa Lapangan Tiananmen
Aplikasi Zoom. (Foto: Antara/Shutterstock/am.)

Zoom memblokir akun itu karena dipakai untuk acara mengenang peristiwa Tiananmen

Jakarta - Zoom Video Communications, Inc, memblokir akun para pembangkang China yang mengasingkan diri di Amerika Serikat (AS). Akun itu ditutup setelah mereka menggunakan platform video konferensi untuk menggelar sebuah forum tentang penumpasan berdarah terhadap para demonstran di Tiananmen Square, Beijing pada tahun 1989.

Mereka mengundang para tamu dari China untuk datang ke AS, menghadiri acara yang digelar pada 31 Mei lalu. Para pembangkang itu mendatangkan para saksi, sejumlah orang yang terlibat dalam peristiwa berdarah yang berlangsung pada 4 Juni 1989.

Baca Juga: Pengguna Baru Zoom di China Dibatasi 

Seperti diberitakan dari South China Morning Post versi portal, Kamis, 11 Juni 2020, para saksi itu termasuk seorang ibu dari seorang pengunjuk rasa yang tewas. Selain itu juga warga Beijing yang penjara 17 karena keterlibatannya dalam peristiwa berdarah di lapangan Tiananmen, serta para pemimpin mahasiswa di pengasingan.

Pada 7 Juni, panitia menemukan bahwa akun Zoom berbayar yang mereka buat untuk forum telah dinonaktifkan, kata Zhou Fengsuo, seorang aktivis hak asasi manusia yang berpusat di AS dan presiden Humanitarian China, kelompok yang menjadi tuan rumah acara tersebut.

Pernyataan dari Zoom, yang dapat diakses dari China tanpa VPN, menyarankan agar pihak AS mengambil tindakan karena peserta yang bergabung dalam konferensi telah melanggar undang-undang di negara itu.

Peringatan Tragedi TiananmenRibuan orang menghadiri peringatan tragedi berdarah Lapangan Tiananmen, China pada 4 Juni 1989 lalu, di Victoria Park Hong Kong dengan membakar lilin sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah China. (Foto: AFP|Issac Lawrence|CNA).

Zoom tidak menanggapi permintaan untuk menguraikan hukum apa yang telah dilanggar

"Sama seperti perusahaan global mana pun, kita harus mematuhi hukum yang berlaku di yurisdiksi tempat kita beroperasi," kata seorang juru bicara Zoom, perusahaan teknologi komunikasi penyedia layanan video converence yang berkantor pusat di San Jose, California.

Menurut juru bicara itu, ketika pertemuan diadakan di berbagai negara, para peserta di negara-negara tersebut diharuskan untuk mematuhi hukum setempat masing-masing.

Simak PulaAplikasi Lokal Siasati Rapat via Zoom Sering Disusupi

Zoom tidak menanggapi permintaan untuk menguraikan hukum apa yang telah dilanggar dan apakah telah memutuskan untuk menonaktifkan akun setelah dihubungi oleh otoritas Tiongkok. Namun, juru bicara itu mengklaim bahwa pihaknya telah mengaktifkan kembali akun tersebut, tanpa menyebutkan alasannya. []

Berita terkait
Pendapatan Zoom Communications QI 2020 Melesat 169%
Zoom Video Communications Inc mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal yang berakhir 30 April 2020, dengan pendapatan yang melesat 169 persen.
Pengguna Baru Zoom di China Dibatasi
Zoom Video Communications Inc mengatakan mereka membatasi pengguna baru di China daratan, dan saat ini hanya untuk pengguna korporat.
Vonis Mati Perdana di Singapura Dibacakan via Zoom
Pria asal Malaysia berusia 37 tahun di Singapura divonis mati yang disampaikan melalui video Zoom. Pria itu divonis mati dalam kasus narkoba.