Yusuf Mansur: NU & Muhammadiyah Sudah Tolak Pajak Pendidikan

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sudah menolak penerapan PPN untuk bidang pendidikan atau sekolah.
Yusuf Mansur. (Foto: Tagar/Instagram/yusufmansurnews)

Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sudah menolak penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bidang pendidikan, sebagaimana draf Rancangan Undang-Undang Revisi UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 

"Lah kalo 2 lembaga yang lebih gede dari gaban ini udah nolak, masa iya pemerintah dan kementerian terkait jalan terus? Rada ga mungkin," tulis Yusuf Mansur dalam akun Instagramnya, Sabtu, 12 Juni 2021.

Menurutnya dua lembaga NU dan Muhammadiyah harus lebih besar lagi, agar pendapat dan saran-saran mereka juga diterima oleh pemerintah Indonesia.

"Agaknya, dua lembaga ini, harus digedein lebih lagi," ujarnya.

Ia juga mengajak anak-anak Indonesia untuk masuk ke ke lembaga NU dan Muhammadiyah agar kedua lembaga ini bisa menjadi lebih besar dan benar-benar bersatu.


Kangen bicara-bicara dengan narasi kebangsaan dan kenegaraan nyata sekali kekuasaan dan kekuatan ada kaitannya dengan seluruh sendi di negeri ini.


"Ayo, anak-anak Indonesia masuk ke lembaga pendidikannya NU dan Muhammadiyah. Gedein bener dah, dan kemudian, berekonomi juga bener-benar di kedua lingkungan ini, dengan sebener-banarnya bersatu," tulisnya.

Ia meminta NU dan Muhammadiyah membuat terus ekosistem perjuangan sosial, seni, budaya dan ekonomi. Sehingga memiliki kekuatan dan alat tawar yang apik. 

"Sekalian gedein betul segede-gedenya. Kita bantu. Misal sakit, ayo ke rumah-rumah sakit NU dan Muhammadiyah juga. Tar NU dan Muhammadiyah, bikin terus ekosistem perjuangan sosial, seni, budaya, dan ekonomi, lebih masif dan lebih menggurita lagi," ucapnya.

"Sehingga punya daya, power, dan alat tawar yang ciamik banget. Abis itu, jangan ragu masuk ekosistem politik sekalian. Percuma juga jadi kawanan dan sekawanan. Bila ga megang rules ga megang kendali," ucapnya.

Dalam unggahan tersebut ia meminta seluruh alumni, tokoh-tokoh, warga, NU, dan Muhammadiyah untuk bersuara, menuangkan segala pikiran dan narasi yang harus disiarkan dan dikumandangkan.

"Seluruh alumni, tokoh-tokoh, warga NU dan Muhammadiyah, bunyiin aja semua suaranya, langkahnya, pikirannya. Lebih lagi narasi dibumikan, disiarkan, dan dikumandangkan," ucapnya.

"Demen saya nih, saya makin liat kekuatan ini, nyata. Tinggal nanti, bersatu dah. Wuidih, jeger-jegeran dah," ujarnya.

Menurutnya, di industri keuangan, pasar modal, pasar saham, pasar uang, bursa efek, perbankan, pasar digital, harus ada diskusi bersama, termasuk sama NU dan Muhammadiyah.

"Kudu ada yang diambil dan diakusisi bareng nih sama NU dan Muhammadiyah. Ambil 1 yang paling gede, dari masing-masing entiti, masing-masing jenis, jadi ownernya, lalu diorkestrai dan mengorkestrai dirinya sendiri. Ngelead bangsa dan negeri ini. Asli serem nih. Serem seneng," ucap Yusuf Mansur.

Ia menilai negara ini semakin seram bahagia, sebab warnanya masih tetep nusantara, masih sangat Indonesia, teduh adem, kalem, tenang dan damai.

Ia berharap seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengawal pemerintahan agar berjalan sesuai dengan nafas Proklamasi, Pancasila, dan UUD 1945. 

"Ah, kangen bicara-bicara dengan narasi kebangsaan dan kenegaraan. Nyata sekali, kekuasaan dan kekuatan, ada kaitannya banget-banget dengan seluruh sendi di negeri ini," ucapnya.

"Saya percaya kekuatan niat baik semua pihak. InsyaaAllah negeri ini malah bersatu padu semuanya tanpa kecuali," ujar Yusuf Mansyur. 

Berita terkait
Yusuf Mansur: 11 Tips Investasi Saham Agar Sekaya Lo Kheng Hong
Ustaz Yusuf Mansur sampaikan 11 tips penting dalam berinvestasi saham agar dapat kaya raya seperti Lo Kheng Hong.
Ustaz Yusuf Mansur Rekomendasikan Saham MNC Kapital
Ustaz Yusuf Mansur, kembali menggaungkan mansurmologynya. Kali ini, ia tidak merekomedasikan saham BUMN melainkan saham swasta MNC Kapital BCAP.
Mitra Yusuf Mansur: Bisa Sedekah Lewat Aplikasi Paytren
Mitra Paytren memperoleh banyak manfaat selama menjadi member aplikasi yang dibuat oleh Yusuf Mansur tersebut, seperti sedekah menjadi lebih mudah.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya