Yogyakarta - Sebanyak 67 pabrik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap menggunakan aplikasi Jogja Pass. Jogja Pass adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk proses screening Covid-19 sekaligus identitas digital bagi warga DIY maupun pendatang dari luar daerah.
Pabrik-pabrik tersebut memerlukan aplikasi Jogja Pass guna mengantisipasi jika ada karyawannya terpapar Covid-19. Dengan aplikasi itu akan memudahkan proses pelacakan kontak atau tracing.
"Karyawan yang keluar masuk pabrik bisa dilacak melalui Jogja Pass," jelas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Rony Primanto kepada wartawan, Selasa, 15 September 2020.
Rony menyatakan dari 67 pabrik itu, hampir setengahnya siap memakai Jogja Pass. Sejauh ini rata-rata pabrik yang siap menggunakan Jogja Pass ada di Kabupaten Gunungkidul.
Baca Juga:
Sedangkan, setengahnya lagi menunggu untuk diberi bimbingan teknis terkait dengan penggunaan Jogja Pass. "Kami akan berikan pendampingan bagaimana cara pengoperasian dan analisisnya," kata dia.
Selain digunakan untuk tracing, pihak pabrik juga dapat menggunakan data karyawannya yang ada di Jogja Pass untuk kebutuhan pabrik. Hingga kini penggunaan Jogja Pass tidak hanya di sektor pabrik saja. Namun sudah dipakai di sektor pendidikan serta pariwisata.
Kami akan berikan pendampingan bagaimana cara pengoperasian dan analisisnya.
Untuk di sektor pendidikan, menurutnya, mahasiswa dari luar daerah diminta mengisi data diri dengan jujur. Khususnya mahasiswa yang mulai menerapkan kuliah tatap muka (luring). "Kalau mereka mengisi data dengan jujur saya rasa kuliah luring bisa dilaksanakan," katanya.
Baca Juga:
Di sektor pariwisata, ia mencontohkan kemudahan pelacakan kontak kasus positif yang ada di Malioboro beberapa waktu lalu. "Datanya sudah terintegrasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta jadi mudah dilacak," imbuhnya.
Rony mengklaim Jogja Pass mampu menampung kurang lebih satu juta identitas. "Kapasitas yang ada di Jogja Pass sudah tidak jadi masalah. Lebih dari cukup untuk mendata," kata dia. []