Kudus - Aplikasi Madrasah Ma'arif Nahdlatul Ulama (AMMANU) aplikasi baru yang di-launching Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kudus, Jawa Tengah. Aplikasi ini digadang-gadang bakal gantikan pembelajaran daring via WhatsApp yang selama ini diterapkan di sekolah NU.
Perdana diluncurkan pada Rabu, 9 Sepetember 2020, aplikasi android ini diproyeksikan menjadi wadah pembelajaran daring bagi siswa di 100 sekolah di bawah koodinasi LP Ma'arif NU Kudus.
Insya Allah aplikasi ini lebih sederhana dan mudah digunakan siswa.
Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Kudus Ridlwan mengatakan AMMANU mengkover segala kebutuhan pembelajaran daring siswa. Dari absensi, upload tugas hingga fasilitas interaksi pendidikan daring bagi siswa.
"Insya Allah aplikasi ini lebih sederhana dan mudah digunakan siswa. Sehingga kendala-kendala dalam pembelajaran daring yang dialami siswa selama ini bisa diminimalisir," ujarnya usai meluncurkan aplikasi AMMANU di SMP NU Al Ma'ruf Kudus.
Ditemui terpisah, developer AMMANU, Fathun Naim mengungkapkan AMMANU merupakan integrasi berbagai media pembelajaran daring siswa. Seperti zoom, google meeting, kalender pendidikan hingga notes.
"Jadi nanti pembelajarannya jadi satu di AMMANU. Di dalamnya nanti link-link yang bisa dikoneksikakan dengan aplikasi lain. Sehingga nantinya tidak ada lagi pembelajaran via WhatsApp maupun aplikasi lainnya," katanya.
Baca juga:
- Aplikasi Si Votun Bantu Tunanetra Kenal Jawa Barat
- India Larang 118 Aplikasi Seluler dari China
- Awas, Tjahjo Kumolo Luncurkan Aplikasi ASN No Radikal
Secara rinci, Naim mengatakan aplikasi yang baru berusia sebulan ini sudah bisa diunduh siswa di google play store. Aplikasi ini juga telah diuji coba hingga dipastikan siap mendukung pembelajaran daring di 100 sekolah di bawah LP Ma'arif NU.
"Sementara untuk 100 sekolah dulu. Nanti akan kami diperluas lagi," ujar dia.
Untuk teknis penggunaannya, nantinya pihak sekolah akan mendaftarkan nomor ponsel siswa dalam aplikasi tersebut. Setelah itu, siswa akan mendapatkan keyword dari sekolah untuk login ke aplikasi.
"Jadi nanti yang bisa pakai aplikasi ini hanya siswa di LP Ma'arif NU yang sudah didaftarkan sekolahnya. Selain itu tidak bisa," ucap Naim. []