Yogyakarta - Pemerintah secara resmi menyetujui penganugerahan gelar Pahlawan kepada dua tokoh asal Yogyakarta. Kedua tokoh tersebut adalah Prof. KH Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. Sardjito, secara resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Sampai saat ini, Yogyakarta memiliki 17 nama Pahlawan Nasional.
Kepala Dinas Sosial Daerah Istimmewa Yogyakarta Untung Sukaryadi mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan pada Rabu 6 November 2019, antara Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dengan Presiden Jokowi, akhirnya Kementerian Sosial menyetujui penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Tahun ini ada 10 nama yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Dari 10 nama yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini, dua di antaranya berasal dari Yogyakarta. "Warga Yogyakarta termasuk saya bangga, tambah lagi dua Pahlawan Nasional berasal dari Yogyakarta," katanya, Sabtu, 9 November 2019.
Menurut dia, dua nama asal Yogyakarta yang diusulkan sebelumnya sudah melalui proses panjang. Antara lain melalui kajian yang dilakukan para ahli tim penilai sejarah, melengkapi data perjuangan dan diseminarkan secara terbuka.
Sebagai catatan, KH. Abdul Kahar Mudzakir yang lahir di Gunungkidul 16 April 1907 dan meninggal pada 2 Desember 1972. Dia merupakan perintis berdirinya Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, sekaligus sebagai rektor pertama di salah satu swasta tertua di Indonesia ini. Semasa hayatnya, dia berperan aktif dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Sedangkan Prof Sardjito lahir 13 Agustus 1889 dan meninggal 5 Mei 1970. Sardjito merupakan rektor pertama UGM Yogyakarta. Pada zamannya, Sardjito sebagai dokter muda yang terdepan. Beberapa penelitian menemukan sejumlah vaksin, antara lain untuk influenza, baksiler, disentri, lepra serta menemukan obat batu ginjal dari bahan tempuyung yang terkenal dengan calcusol.
Sebelum KH. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof Sardjito dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, Yogyakarta sudah memiliki 15 Pahlawan Nasional. Berikut naman-namanya:
1. Ki Hajar Dewantoro
2. Surjopranoto
3. Abdul Rahman Saleh
4. Agustinus Adisucipto
5. Kiai Haji Ahmad Dahlan
6. Nyai Ahmad Dahlan
7. Pangeran Diponegoro
8. Fachruddin
9. Brigjen TNI Anm. Katamso
10. Kol. Inf. Anm Sugiono
11. Wahidin Sudirohusodo
12. Sultan Agung Anyokrokusumo
13. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
14. Sri Sultan Hamengkubuwono I
15. Ki Bagus Hadikusumo
Sementara itu, dalam memperingati Hari Pahlawan, Dinas Kebudayaan DIY menyemarakkan dengan Konser Musik Serenade Bunga Bangsa di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Minggu 10 November 2019 pukul 18.00 WIB.
Tambah lagi dua Pahlawan Nasional berasal dari Yogyakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY siap menggelar serangkaian acara. Salah satu yang spesial adalah Konser Musik Serenade Bunga Bangsa yang akan digelar pada Minggu, 10 November 2019 di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB. Acara ini melibatkan 150 seniman, 450 siswa dan masyarakat umum.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa Sastra da Permuseuman Disbud DIY Rully Andriadi mengatakan, acara ini untuk menggugah nasionalisme di kalangan milenial serta menanamkan rasa menghargai jasa pahlawan. "Serenade Bunga Bangsa ini untuk menginternalisasi nilai kepahlawan, nasionalisme dan patriotisme kepada generasi muda," kata Rully. []
Baca Juga:
- Marsinah Pantas Jadi Pahlawan Nasional
- Bandara Baru Yogyakarta Diusulkan Pakai Nama Pahlawan
- Berbagai Cara Sambut Hari Pahlawan
