Yogyakarta Potensi Hujan Lebat hingga 13 Februari

BMKG memprakirakan hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah Yogyakarta sampai 13 Februari mendatang. Warga diminta kewaspadaannya.
Cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras disertai angin kencang dan petir. (Foto: pixabay.com)

Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam sepekan ke depan terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat.

Kepala BMKG Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan intensitas hujan sedang hingga lebat itu terjadi pada periode 8 – 13 Februari 2020. "Diprediksikan akan terjadi hujan sedang hingga lebat sepekan ke depan di wilayah DIY," kata Agus kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu 9 Februari 2020.

Menurut dia prakiraan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat juga berpotensi terjadi di wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut meliputi Aceh, Kep. Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Diprediksikan akan terjadi hujan sedang hingga lebat sepekan ke depan di wilayah DIY.

Selain hujan sedang-lebat, gelombang tinggi juga berpotesi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia. Agus mengatakan potensi tinggi gelombang sekitar 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan Utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Selatan Banten.

Menurut dia perkembangan musim hujan hingga akhir Januari 2020, 99 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sedangkan 1 persen wilayah masih mengalami musim kemarau.

Saat ini berdasarkan hasil analisis BMKG, fenomena gelombang atmosfer (Kelvin Wave dan Equatorial Rossby), Madden- Julian Oscillation (MJO), dan Angin Monsun Asia berkontribusi cukup signifikan dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk di DIY.

Selain itu, kondisi suhu muka laut yang hangat dapat meningkatan massa uap air secara lokal. Saat ini terpantau Siklon Tropis “Damien” (962 hPa) bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia. "Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. 

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: - http://www.bmkg.go.id;- follow @infobmkg; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Sementara itu, gelombang tinggi yang terjadi di pantai Parangtritis Bantul, Yogyakarta menyeret tujuh wisatawan pada Sabtu 8 Februari 2020 malam. Sampai Minggu 9 Februari 2020 sore, lima korban ditemukan selamat, satu korban ditemukan meninggal dan satu korban masih dalam pencarian. []

Baca Juga:

Berita terkait
BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat 24-29 Januari 2020
BMKG memperikiran pada tanggal 24-29 Januari 2020 di beberapa daerah akan terjadi hujan lebat
Yogyakarta Potensi Hujan Lebat 24-26 Januari 2020
BMKG memprediksi sejumlah daerah di Yogyakata terjadi hujan lebat dan sedang pada 24-26 Januari. Warga diminta waspada.
Sejumlah Wilayah di Maluku Berpotensi Hujan Lebat
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Maluku yang berpotensi dilanda hujan lebat.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.