Jayapura - Komitmen Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat, masih tetap ada. Komitmen itu Ia buktikan dengan kunjungannya ke Bumi Cenderawasih sebanyak 13 kali, sejak awal menjabat di periode pertama hingga awal periode kedua. Tujuannya, selain memberikan manfaat bagi rakyat juga untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
“Semua infrastruktur perhubungan, termasuk jembatan akan membuat pergerakan barang dan manusia lebih cepat dan lancar, sehingga rakyat mendapatkan harga barang dan jasa jauh lebih murah,” tegas Jokowi saat meresmikan Jembatan Youtefa yang menghubungkan Distrik Jayapura Selatan dan Muara Tami di Kota Jayapura, Senin 28 Oktober 2019.
Presiden mengaku sudah berkeliling hingga ke wilayah pedalaman Indonesia Timur pada periode pertama. Hasilnya, terlihat ketimpangan pembangunan infrastruktur antar wilayah bagian Barat, Tengah dan Timur.
“Kalau ini kita biarkan akan menyulitkan kita untuk bersatu sebagai sebuah bangsa besar. Karena itu saya selalu mendorong pembangunan infrastruktur di Timur Indonesia untuk dipercepat, tapi juga diiringi dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),” ujarnya.
Saya sudah 13 kali hadir di tanah Papua. Semua itu saya lakukan untuk memastikan sendiri bahwa tanah Papua dibangun dan tidak dilupakan.
Jokowi mengungkapkan keinginannya memajukan Papua, seperti daerah lainnya di Indonesia. Keinginan ini menjadi alasan Jokowi melakukan kunjungan kerja pertamanya ke tanah Papua usai dilantik kembali sebagai Presiden RI.
“Saya sudah 13 kali hadir di tanah Papua. Semua itu saya lakukan untuk memastikan sendiri bahwa tanah Papua dibangun dan tidak dilupakan dalam kemajuan Indonesia. Kalau sudah 13 kali artinya terjemahkan saja,” kelakar Jokowi yang disambut tepuk tangan warga Papua.
Ihwal pembangunan Jembatan Youtefa ini, kata Jokowi, dikerjakan selama empat tahun dan menghabiskan anggaran biaya lebih dari Rp 1,8 triliun. “Kalau dimiliarkan (sebanyak) Rp 1.800 miliar, silahkan kalau mau hitung,” guyonnya lagi.
Jembatan Youtefa terdiri dari tiga bagian, pertama jalan akses sepanjang 9.950 meter, bagian kedua jalan pendekat sepanjang 320 meter dan bagian ketiga jembatan pendekat sisi holtekamp sepanjang 900 meter. Sementara bentang utama jembatan sepanjang 433 meter.
“Jembatan ini hadir sebagai solusi mengatasi kepadatan pendudukan di Kota Jayapura, sehingga perkembangan kota diarahkan ke wilayah Perbatasan RI-PNG,” bebernya.
Jembatan ini juga akan mempersingkat waktu tempuh sekitar 70 menit dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.
“Saya mendapat laporan, jika Jembatan Youtefa ini menjadi ikon baru Papua, yang akan menjadi sarana pendukung PON tahun 2020, seperti cabang olahraga dayung dan sky air,” terang Jokowi.
Dia berharap masyarakat Kota Jayapura dan Pemerintah Daerah bersungguh-sungguh menjaga Jembatan Youtefa karena sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Jayapura maupun Papua.
“Terakhir saya minta Pemerintah Kota Jayapura dan Pemerintah Papua menfaatkan Jembatan Youtefa ini sebaik mungkin untuk mengembangkan potensi wisata bahari di Teluk Youtefa,” tutupnya.
Baca juga:
- Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa Papua
- Agenda Jokowi dan Iriana di Papua
- Jokowi Sebut Perhatiannya ke Papua Begitu Besar