WS Rendra Bakal Hidup Kembali Lewat Panembahan Reso

Sejumlah seniman dan pelaku seni berusaha menghidupkan lagi semangat WS Rendra melalui pementasan ulang teater Panembahan Reso.
Sejumlah seniman dan pelaku seni berusaha menghidupkan lagi teater karya WS Rendra bertajuk Panembahan Reso. (Foto: Tagar/ Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Sejumlah seniman dan pelaku seni berusaha menghidupkan lagi semangat mendiang WS Rendra , melalui pementasan ulang salah satu karya teater masterpiece bertajuk Panembahan Reso pada 25-26 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Sebelumnya, judul yang sama dipentaskan pada tahun 1986 atau 34 tahun lalu dengan durasi sepanjang 7 jam di Istora Senayan. Saat itu, pagelaran berhasil mengumpulkan sekitar 30 ribuan penonton.

"Dulu, mengapa pementasan tidak jadi di TIM (Taman Ismail Marzuki) karena izin pagelaran tidak kunjung keluar. Kita gelar di Istora dan beberapa bulan sebelum pentas, tiket sold out," kata istri mendiang Rendra, Ken Zuraida, saat jumpa pers di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2019.

"Untuk satu malam kita berhasil menghimpun 14,5 ribuan orang. Jadi dua malam ada sekitar 30 ribuan penonton," kata dia.

Pada pementasan kali ini, durasi teater Panembahan Reso dipangkas hanya menjadi 3 jam lamanya.

Panembahan Reso adalah kesaksian dari WS Rendra.

Namun begitu, Auri Jaya selaku produser memastikan penonton tidak akan kehilangan momen menikmati karya dari sang maestro, WS Rendra.

Auri juga mengatakan, pementasan dilakukan lantaran karya tersebut dinilai masih relevan dengan situasi Indonesia saat ini. Panembahan Reso disebut Jaya sebagai kesaksian seorang Rendra tentang keadaan negeri pada masa itu, meski bukan dalam bentuk reportase.

"Saya selalu konsultasi dengan Ken Zuraida dan bang Iwan, ada dialog yang tidak bisa diubah karena bukan dari skenario tapi dari pengalaman Panembahan Reso. Dari 7 jam, dipotong jadi 3 jam dan tetap tidak menghilangkan makna yang ada," kata Auri.

"Panembahan Reso adalah kesaksian dari WS Rendra yang seniman ketika dalam posisi yang tidak diuntungkan secara politik," kata dia.

Sementara sutradara pementasan, Hanindawan, mengatakan pihaknya tidak bakal menggunakan terlalu banyak teknologi visual dalam pagelaran karya Panembahan Reso.

Baca juga: Sha Ine Febriyanti, Ratu Bengis di Teater WS Rendra

Hal itu dilakukan lantaran tidak ingin para aktor selaku pelaku sentral dalam cerita, terdistraksi.

"Jadi, (dalam cerita) pusatnya itu di aktor. Teknologi itu dipakai untuk bagaimana supaya membantu aktor. Kemarin juga ada diskusi apakah kita akan menggunakan teknologi multimedia, tapi nanti itu justru akan secara visual menenggelamkan sang aktor," kata Hanin.

Pementasan teater Panembahan Reso digelar pada 25-26 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Sederet nama besar seni teater, tari dan musik dari Solo, Yogyakarta dan Jakarta seperti Sha Ine Febriyanti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Dimas Danang hingga Ruth Marini, bakal ikut terlibat dalam pagelaran ini.

Pementasan drama Panembahan Reso terselenggara atas kerjasama GenPi.co, BWCF Society, Ken Zuraida Project dan venue partner yang di-support oleh Ciputra Artpreneur. Pentas diproduseri oleh Auri Jaya, lmran Hasihuan dan Seno Joko Suyono.

Tanda masuk dijual di beberapa layanan penjualan tiket daring seperti Loket.com dan Gotix.

Harga karcis dibandrol mulai dari Rp 250.000 untuk kelas Bronze, Rp 500.000 untuk kelas Silver, Rp 750.000 untuk kelas Gold, Rp 950.000 untuk kelas Diamond dan Rp 1.150.000 untuk kelas VVIP. []


Berita terkait
Slamet Rahardjo, Main Teater Seperti Pulang Kampung
Slamet akan tampil dalam pementasan Teater Koma berlakon Goro-Goro: Mahabarata 2 arahan sutradara Nano Riantiarno.
Teater Koma Pentaskan Lakon JJ Sampah-Sampah Kota
Teater Koma kembali dengan produksi terbarunya berjudul J.J Sampah-Sampah Kota pada 8-17 November 2019.
Sujiwo Tejo, Menjadikan Kata Sebagai Bunyi Musik
Tanpa harus tahu arti, bahasa dan kata juga bekerja secara estetis dalam batin manusia. - Sudjiwo Tejo
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.