Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona di kapal pesiar Diamond Princess, harus menjalani perawatan di Jepang, hingga dinyatakan sembuh. Oleh sebab itu mereka belum bisa dievakuasi ke Tanah Air.
"Kan dirawat di Jepang. Biar sampai sembuh baru kita bawa. Itu urusan kedua, karena orang sakit kan tidak boleh keluar," ucap Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Baca juga: Terawan: Sampai Kini Ada 9 WNI Kena Corona di Jepang
Terawan juga menyebut para WNI yang sudah dinyatakan sembuh dari corona, nantinya masih harus menjalani tahapan observasi.
Namun, dia mengaku mengenai tahap observasi WNI yang terkena corona, belum bisa dibahas detail saat ini oleh pemerintah Indonesia.
Hingga kini pihak Indonesia, kata dia, masih mengupayakan penjemputan WNI anak buah kapal (ABK) di World Dream, untuk segera menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Menurut Terawan, ABK di kapal pesiar Diamond Princess, bisa juga diobservasi di wilayah ini.
"Kemungkinan di Pulau Sebaru lagi. Kita masih bicara terus, apakah nanti dengan (pihak pengelola) kapal atau bagaimana. Yang penting, yang paling nyaman dan membuat mereka cepat sehat," ujar dia.
Sebelumnya, Menkes Terawan Agus Putranto menyatakan sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang terinfeksi virus corona.
Angka tersebut meningkat dari sebelumnya yang berjumlah empat orang, di mana mereka bagian kru kapal pesiar Diamond Princess yang berada di Jepang.
"Saya terangkan nih, WNI yang kena kan juga dirawat oleh pemerintah Jepang yang sembilan orang itu," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, usai bertemu Presiden Joko Widodo, Senin, 24 Februari 2020.
Terawan memastikan WNI disana bisa mendapatkan perawatan yang memadai di rumah sakit Jepang.
Baca juga: PM Jepang Liburkan Sekolah Antisipasi Virus Corona
Namun demikian, sampai saat ini pemerintah juga belum memutuskan opsi evakuasi terhadap kru kapal Diamond Princess yang sekarang ini masih terperangkap di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Pemerintah, kata Terawan, juga masih bernegosiasi dengan otoritas Jepang terkait teknis dan prosedur pemulangan.
Sebanyak 74 orang kru yang terjebak dalam kapal itu telah terkena virus corona sejak awal Februari 2020. Tetapi, pemerintah membutuhkan pertimbangan yang matang sebelum benar-benar mengeksekusi rencana evakuasi para WNI tersebut.
"Kalau cara mau sendiri, bisa membentuk episentrum baru. Ndak boleh, kita pemerintah itu menjaga yang 260 juta ini tetap bisa survive sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang," Menkes Terawan Agus Putranto. []