Wiranto: Demo Rusuh untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Wiranto menyebutkan demo rusuh salah satu upaya untuk menggagalkan pelantikan Jokowi Oktober nanti.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan situasi yang rusuh salah satu upaya untuk menggagalkan pelantikan Jokowi.

"Kita sangat menyesalkan demonstrasi yang konstruktif, bernuansa koreksi yang elegan itu diambil alih, demonstrasi yang brutal," katanya saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis, 26 September 2019, seperti diberitakan Antara.

Karena mereka betul-betul mengerahkan bukan lagi pelajar, tetapi juga mengerahkan preman dan perusuh.

Pemerintah, kata dia, sangat menghargai upaya koreksi yang dilakukan mahasiswa melalui demonstrasi sebagai bentuk aspirasi, tetapi kemudian diambil alih untuk kepentingan politik tertentu.

"Saya kira bukan demonstrasi lagi karena dilakukan oleh para perusuh, melawan petugas, melempar batu, meluncurkan kembang api kepada petugas, bergerak di malam hari, dan berusaha untuk menimbulkan korban," katanya.

Kelompok yang berupaya mengambil alih demonstrasi mahasiswa, lanjut dia, menjadikannya tidak murni lagi untuk mengoreksi kebijakan pemerintah, melainkan tujuan yang lebih jauh.

Wiranto mengatakan kelompok perusuh sudah sedemikian sistematis dan terencana untuk melakukan hal yang bersifat inkonstitusional.

"Karena mereka betul-betul mengerahkan bukan lagi pelajar, tetapi juga mengerahkan preman dan perusuh yang bertindak brutal semalam. Jadi, biar masyarakat menjadi paham," katanya.

Wiranto mengatakan telah mendapatkan cukup bukti ada tujuan untuk menduduki DPR dan MPR, agar legislatif tidak dapat melaksanakan tugasnya.

"Dalam arti, DPR tidak dapat dilantik, dan lebih jauh lagi tujuan akhirnya adalah menggagalkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," katanya.

Wiranto mengingatkan, masyarakat telah melalui dan melaksanakan Pemilu 2019, dan memilih wakil di legislatif, serta memilih presiden dan wakil presiden (wapres).

"Di ujung ajang konstitusi itu, kita tinggal melantik presiden dan wapres terpilih. Dan ini adalah puncak dari pelaksanaan konstitusi dalam kita berdemokrasi bersama-sama bahwa bangsa ini jadi terhormat," katanya.

Namun, kata dia, ada pihak-pihak lain yang ingin menggagalkan proses demokrasi yang telah dijalani rakyat, yang tentu melanggar konstitusi.

"Melawan hasil karya seluruh bangsa Indonesia yang sudah disahkan melalui penetapan Mahkamah Konstitusi, yang merupakan lembaga hukum tertinggi untuk mengambil keputusan yang bersifat final dan mengikat," ujar Wiranto. []

Berita terkait
Demo Pelajar STM Merusak Fasilitas Publik
Sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan pasca demo pelajar STM, Rabu (26/9/2019) di Kelurahan Gelora, Jakarta Pusat.
Respons Denny Siregar Jadi Buronan Anak STM
Denny Siregar dituduh macam-macam karena menulis cuitan di Twitter berkaitan anak-anak STM yang demonstrasi. Berikut responsnya selengkapnya.
Denny Siregar Jadi Buronan Anak STM
Denny Siregar mengeluarkan cuitan yang menyinggung anak STM yang membuat mereka marah.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.