WHO Ingatkan Kelalaian Prokes Covid Ciptakan Varian Baru yang Lebih Mematikan

Tedros katakan hal tersebut hanya beberapa bulan setelah dia berpendapat dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik akhiri pandemi
Ilustrasi: Disiplin pakai masker (Foto: Dok Kemenkes)

TAGAR.id, Jenewa, Swiss - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat, 2 Desember 2022, mengatakan kesenjangan strategi untuk mengatasi Covid-19 pada tahun ini terus menciptakan kondisi yang sempurna untuk memunculkan varian baru yang mematikan.

Beberapa provinsi di China menjadi saksi peningkatan infeksi Covid-19 tersebut.

Tedros mengatakan hal tersebut hanya beberapa bulan setelah dia berpendapat dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi.

Dirjen WHO Tedros Adhanom GhebreyesusDirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

"Kami semakin dekat untuk mengatakan bahwa fase darurat pandemi telah berakhir, tetapi kami belum sampai di sana," kata Tedros pada Jumat, 2 Desember 2022.

WHO memperkirakan bahwa sekitar 90 persen populasi dunia sekarang memiliki tingkat kekebalan tertentu terhadap SARS-COV-2, baik karena infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Laporan di situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 3 Desember 2022 jumlah kumulatif infeksi Covid-19 di dunia mencapai 649.591.942 dengan 6.645.608 kematian.

"Kesenjangan dalam pengujian ... dan vaksinasi terus menciptakan kondisi sempurna untuk munculnya varian baru yang dapat menyebabkan kematian yang signifikan," kata Tedros.

Infeksi Covid-19 mencapai rekor tertinggi di China dan mulai meningkat di beberapa bagian Inggris setelah beberapa bulan sempat menurun.

pembatasan covid di xinjiangSejumlah pembeli berdiri di belakang garis pembatas di sebuah kios buah di tengah merebaknya kasus Covid-19 di distrik Tianshan, di Urumqi, Wilayah Otonomi Xinjiang Uyghur di China, 5 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/sumber lain via Reuters)

Pelonggaran lebih lanjut dari persyaratan pengujian Covid-19 dan aturan karantina di beberapa kota di China disambut dengan campuran kelegaan dan kekhawatiran pada Jumat. Ratusan juta orang di negara tersebut menunggu perubahan kebijakan pemerintah terkait penanganan virus corona setelah kerusuhan sosial semakin meluas di negara tersebut.

"Sementara Covid-19 dan flu dapat menjadi infeksi ringan bagi banyak orang, kita tidak boleh lupa bahwa mereka dapat menyebabkan penyakit parah atau bahkan kematian bagi mereka yang paling rentan di komunitas kita," kata Mary Ramsay, Direktur Program Kesehatan Masyarakat di Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

WHO mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk fokus menjangkau mereka yang berisiko, seperti orang yang berusia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki kondisi yang masuk dalam kategori berisiko, untuk segera mendapatkan vaksinasi. (ah/lt)/Reuters/voaindonesia.com dan sumber lain. []

Berita terkait
Jumlah Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Akhinya Tembus 100 Juta
Rakyat AS terpecah secara politis berdampak terhadap Covid-19 ada yang tolak vaksinasi Covid-19 berujung pada peningkatan kasus dan kematian
0
WHO Ingatkan Kelalaian Prokes Covid Ciptakan Varian Baru yang Lebih Mematikan
Tedros katakan hal tersebut hanya beberapa bulan setelah dia berpendapat dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik akhiri pandemi