Gowa - Pemerintah Kabupaten Gowa menyiapkan berbagai upaya untuk menghindari terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa, Muchlis mengatakan, bahwa saat ini Pemkab fokus pada penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jenneberang.
Tanaman vetiver ini sangat baik untuk menguatkan tanah.
Tidak hanya itu, Pemkab Gowa juga akan melakukan pemanfaatan dan pelestarian kawasan Sungai Jeneberang. Pemkab akan melakukan penanaman jenis Pohon Vetiver yang efektif untuk menahan erosi, sehingga dapat mencegah terjadinya longsor.
"Tanaman vetiver ini sangat baik untuk menguatkan tanah jadi kami telah mengajak kerjasama jajaran Polres dan Dandim untuk mengecek lokasi mana yang cocok terutama daerah rawan longsor dan jalan provinsi," katanya, Senin 20 Januari 2020.
Selain itu, untuk mencegah longsor dan banjir terulang yang terjadi di wilayah Kabupaten Gowa tahun lalu, Pemerintah Pusat segera membangun bendungan baru untuk menampung debit air dalam jumlah besar di Wilayah kabupaten Gowa, Makassar dan sekitarnya. Ide tersebut muncul saat kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla awal tahun lalu.
"Bendungan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan banjir," jelasnya.
Sementara di bagian dataran tinggi, Pemkab telah memgedukasi para petani untuk menanam kopi di bantaran Sungai di dataran tinggi dan bisa ditanami berdampingan dengan tanaman sayur yang biasa ditanam oleh para petani.
Munchlis menuturkan, dengan berbagai upaya itu, debit air di Sungai Jenneberang bisa dinetralisir dengan adanya pohon penyerap air di daerah bantaran.
"Insya Allah, ke depan sudah akan kita mulai dengan bertahap. Termasuk partisipasi masyarakat. Mengajak warga untuk menanam pohon, khusunya kopi di bantaran sungai dataran tinggi," tandasnya. []