Mencari 'Tempat Persembunyian' Harun Masiku di Gowa

Beredar informasi kalau Harun Masiku kini bersembunyi di rumah istrinya, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Rumah Hilda, istri tersangka kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku. Rumah dengan pagar bercat warna merah di Perumahan Bajeng Permai, Kabupaten Gowa. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Tersangka kasus suap proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR terpilih periode 2019-2024, Harun Masiku diduga masih berada di dalam negeri, tidak kabur ke Singapura. Belakangan, beredar informasi kalau caleg PDIP itu kini mengamankan diri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dugaan lokasi persembunyian Harun di Sulsel ini yaitu di rumah istrinya, Hilda, di Perumahan Bajeng Permai, Blok J/7, Kelurahan Kali Bajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulsel. Dari Kota Makassar menuju lokasi, diperkirakan berjarak sekitar 23 Kilometer atau estmasi waktu tempuh 45 menit dengan kendaraan.

Jurnalis Tagar mencoba menelusuri lokasi yang diduga tempat persembunyian Harun di perumahan Bajeng. Lokasi perumahan ini ternyata masuk lorong tepat samping kantor Polsek Bajeng dan atau perkirakan ada 100 Meter dari jalan poros Gowa-Takalar.

Terdapat sedikit kesulitan sewaktu Tagar menelusuri gerbang perumahan di sebelah kanan dan untuk mencari rumah yang dimaksud. Pasalnya, perumahan tersebut memiliki blok A-Z, sedangkan tanda blok J yang diduga sebagai tempat atau rumah persembunyian Harun Masiku justru sedikit lepas dari posisi deretan atau letak bangunan.

Setelah mencari alamat tersebut yang ternyata berada di belakang kompeks, terdapat rumah yang merupakan bangunan baru. Letak rumah tersebut berada di sudut ujung belakang, serta tidak adanya kendaraan lalu-lalang. Sedangkan di bagian depan dan samping rumah merupakan persawahan.

Rumah Istri Harun MasikuRumah Hilda, istri tersangka kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku. Rumah dengan pagar bercat warna merah di Perumahan Bajeng Permai, Kabupaten Gowa. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Salah seorang ibu inisial HA yang juga tinggal di Perumahan Bajeng mengatakan jika rumah Blok J nomor 7, merupakan rumah Hilda dan tak lain merupakan suami dari Harun.

Dia mengatakan, Hilda telah membeli atau tinggal di rumah tipe 36 itu sejak 3 tahun terakhir, tapi ia jarang terlihat suaminya berada di rumah tersebut.

"Rumahnya Hilda, istrinya Harun. Sudah lama tinggal disana (rumah blok J/7), itu Harun pengacara toh?," kata HA saat ditemui Tagar di kediamannya yang tak jauh dari rumah Hilda, Minggu malam 19 Januari 2020.

HA menuturkan bahwa Harun memang jarang terlihat di rumahnya. Ia menduga karena tersangka kasus suap itu lebih sering berada di Jakarta. Selama ini, Hilda juga disebutnya kurang bersosialisasi dengan tetangga rumah dan bersikap sangat tertutup.

"Hilda tertutup, jarang dilihat. Itupun terlihat kalau mau pergi dan dijemput mobil. Tertutup terus biasa itu rumahnya. Barusan itu terisi dan kadang-kadang ada," kata HA, dengan logat khas Makassar.

Tapi belakangan ini, lanjut HA, rumah Hilda mendadak ramai. Karena, ibu dan saudaranya tiba-tiba datang dan tinggal dirumah itu. "Ada semua keluarganya. Ada mamanya dan saudaranya sekarang disitu jadi baru ramai, dulu sepi sekali," ujar dia.

Jurnalis Tagar mencoba menggali terkait keberadaan Harun di rumah istrinya itu, tapi tetangga Hilda tersebut mengaku jika ia tidak pernah melihat Harun.

Hanya saja, HA menyebutkan bahwa baru-baru ini sempat ada seseorang yang bermalam menggunakan mobil berwarna putih. Tapi HA tidak mengetahui pasti orang itu dan ia hanya menegaskan jika mobil itu bermalam dua hari.

"Baru-baru ini, ada pernah mobil putih datang dan bermalam. Saya tidak tahu itu siapa dan kalau untuk pak Harun memang tidak pernah saya lihat," ucapnya.

Dari pantauan Tagar di lokasi, sekitar pukul 20.00 WITA, pagar rumah Hilda nampak terbuka dan sesekali ada kendaran sepeda motor yang keluar masuk.

Selain itu, seorang ibu paruh baya juga nampak mondar-mandir didepan rumah Hilda. Perempuan yang diduga ibu Hilda ini terpantau tengah menerima telepon dari seseorang.

Selain itu, saat berada didalam rumahnya, ibu paruh baya itu dan beberapa orang lain nampak seperti tengah menunggu seseorang, karena setiap ada kendaraan yang didengar mengarah kerumah itu, mereka langsung muncul di pagar demi memastikan kendaraan tersebut.

Hingga pukul 22.45 WITA, pagar rumah Hilda sudah mulai ditutup dan aktivitas penghuni rumah pun sudah terlihat tidak ada lagi.

Harun Masiku ditetapkan menjadi tersangka kasus suap perebutan kursi anggota DPR 2019-2024 dalam mekanisme pergantian antarwaktu (PAW), Kamis, 9 Januari 2020.

Harun yang kala itu calon legislatif PDI Perjuangan diduga menyuap Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar dapat menggantikan caleg lain yang meninggal dunia yaitu Nazarudin Kiemas.

Baca juga: Debat KPK dan PDIP Soal Sprin Lidik Harun Masiku

Bila merujuk pada Undang-undang, suara terbanyak pengganti Nazarudin di dapil Sumatera Selatan I adalah Riezky Aprilia.

Selain Harun, KPK menetapkan tiga tersangka lainnya yaitu Wahyu Setiawan dan orang kepercayaannya sekaligus eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiano Tio Fridelina, dan Saeful Bahri. []

Berita terkait
Kasus Harun Masiku, Jansen Sitindaon Kecam Yasonna
Jansen Sitindaon mengecam Menkumham Yasonna Laoly karena diduga melindungi caleg PDIP Harun Masiku, yang hingga kini menjadi buronan KPK.
Ketua KPK: Harun Masiku Kembali ke Indonesia
Ketua KPK Firli Bahuri memastikan tersangka Harun Masiku akan kembali ke Indonesia.
Andi Arief Sindir Keras Hasto Kristiyanto
Politikus Demokrat Andi Arief menyindir Hasto Kristiyanto terkait keterlibatan dua orang terdekatnya dalam OTT yag dilakukan oleh KPK.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.