Subulussalam - Virus corona bergentayangan, namun aktivitas warga di Subulussalam, Aceh tetap ramai berkelayapan seiring tengah meningkatnya kasus positif covid-19 per 22 Maret 2020 yang mencapai 514 kasus dengan 38 angka kematian sebagaimana yang ditayangkan secara resmi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di YouTube.
Seperti biasanya kumpul di warung kopi terus saja terjadi, dari siang hingga malam hari hanya untuk kongko-kongko tanpa menghiraukan ancaman wabah virus corona covid-19 yang sudah menelan korban jiwa di Indonesia.
Kalau bisa sebaiknya ditunda dulu sampai pemerintah mengumumkan sudah aman.
Meski larangan untuk menghindari kerumunan dan interaksi langsung di tempat keramaian telah didengungkan oleh pemerintah, namun rasanya imbauan itu kurang diindahkan, akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati. Berdasarkan amatan Tagar, warung-warung kopi yang berada di sekitaran pusat perkotaan masih saja ramai ditongkrongin warga.
Begitu juga dengan warnet (warung internet) bahkan bertambah ramai. Tampaknya somasi pemerintah meliburkan kegiatan sekolah selama 14 hari malah dimanfaatkan pula sebagai tempat peraduan mengisi libur.
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Kepolisian Resor Subulussalam, Ajun Komisaris Polisi Besar Qori Wicaksono mengatakan untuk sementara waktu untuk dapat menunda kegiatan-kegiatan sosial dengan mengumpulkan orang di dalam keramaian, seperti pagelaran pesta keluarga.
"Kalau bisa sebaiknya ditunda dulu sampai pemerintah mengumumkan sudah aman," kata Qori menjawab konfirmasi Tagar, Senin, 22 Maret 2020.
Qori mengajak kepada masyarakat supaya dapat mematuhi imbauan Pemerintah dan maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia guna memberikan perlindungan terhadap masyarakat.
"Tentunya kami akan mendukung sepenuhnya kebijakan dan perintah Kapolri," ucap Qori.[]