Kulonprogo - Sekitar seribu delapan ratus ekor hewan kurban, rencananya akan disembelih di Kecamatan Samigaluh Kulon Progo pada hari raya Idul Adha 1440 Hijriah. Ribuan kambing tersebut, merupakan kurban dari warga muslim yang bermukim di Singapura.
Berkurban setiap Idul Adha, merupakan sebuah tradisi di masyarakat muslim di berbagai belahan dunia, termasuk juga dilakukan muslim yang ada di Singapura. Namun adanya aturan ketat terkait penyembelihan hewan di negeri singa tersebut, menyebabkan pelaksanaan kurban harus di negara lain, termasuk Indonesia.
Bambang Wijono dari Rajendra Farm yang menjadi pihak penyalur hewan kurban dari warga singapura tersebut mengatakan, memang ada sekitar 1800an hewan kurban dari warga Singapura. Jumlah tersebut meningkat, jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang lalu, dimana ada 1.697 ekor kambing yang disembelih.
Artikel lainnya: Sejumlah Sekolah di Kulon Progo Butuh Air Bersih
"Alhamdulilah meningkat dari segi jumlah, meski tidak terlalu signifikan,"ujar Bambang Wijono di Kulon Progo sabtu 10 Agustus 2019.
Bambang menjelaskan, diperlukan waktu sekitar 3 hari untuk menyembelih seluruh kambing kurban tersebut. Rencananya, penyembelihan akan dimulai pada hari minggu 11 Agustus hingga selasa 12 Agustus, dengan lokasi penyembelihan ada di Samigaluh Kulon Progo.
Dia menambahkan, kambing kurban warga muslim Singapura itu, sangat membantu masyarakat, karena tidak akan dibagikan di Kulonprogo saja namun juga ke wilayah lain, seperti Bantul, Gunungkidul, dan daerah yang membutuhkan lainnya.
"Mereka yang mendapatkan, bisa dari yang mengajukan proposal dan lainnya,"tuturnya.
Bambang menambahkan, saat proses penyembelihan, akan ada perwakilan warga muslim singapura yang menyaksikan langsung. Namun belum diketahui, apakah mereka akan menyaksikan selama 3 hari penuh atau hanya selama 1 atau 2 hari saja.
"Agenda mereka tidak hanya menyaksikan penyembelihan hewan kurban, namun juga pertemuan dengan Gubernur DIY,"jelas Bambang.
Dia berharap, pemberian bantuan tersebut akan terus berlanjut kedepannya. Adapun penyaluran bantuan ini, sudah berlangsung selama 13 tahun hingga tahun 2019 ini.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo berharap, bantuan hewan kurban bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik, baik bantuan yang dihimpun dan disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo maupun bantuan dari Singapura.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo lanjut Sutedjo, sudah mengedarkan surat imbauan terkait hari raya Idul Adha, khususnya tentang tata cara penanganan hewan kurban.
"Petugas penyembelihan kami minta tetap memperhatikan penyembelihan yang baik dan benar, dengan memperhatikan kondisi hewan. Kami berharap, syarat syar'i-nya diperhatikan juga, supaya legal, halal dan pahala berkurban diterima Allah SWT,"ujar Sutedjo.
Sutedjo menambahkan, mereka juga diminta lebih sadar kebersihan saat menangani hewan kurban. Sebaiknya tetap mengenakan pakaian yang bersih, menjaga kebersihan tangan dan pisau, serta tidak merokok saat menangani daging kurban.
Artikel lainnya: Penemuan Penyu Mati di Kulon Progo Bukan Hal Baru
Prinsip kesehatan juga perlu diperhatikan untuk daging kurban, termasuk dengan menghindari penggunaan bahan plastik sebagai wadah daging. Masyarakat bisa memanfaatkan bahan lain seperti daun, kertas, ataupun besek dan lainnya, sebagai ganti wadah.
"Kalau menihilkan plastik mungkin akan sulit, tapi masyarakat setidaknya meminimalkan penggunaan bahan plastik karena sulit diurai,"kata Sutedjo.
Menurut Sutedjo, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada tahun ini, menghimpun dan menyalurkan bantuan hewan kurban, sebanyak 7 ekor sapi dan 31 ekor kambing yang disalurkan pada 41 penerima dari sejumlah wilayah di Kulon Progo. Bantuan hewan kurban itu dari Pemkab Kulon Progo, Pemerintah DIY dan juga kalangan BUMD dan swasta. []
