Warga NTT: Kami Rindu Hujan, Bukan Sampah

Sampah plastik bekas, sisa makanan, botol minuman, popok, bertebaran di dua kelurahan di Manggarai, NTT. Bau busuknya meneror warga setempat.
Pengendara melintasi jalan basah setelah hujan, tampak sampah berceceran di tepian, di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 22 September 2019. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Manggarai, NTT - Sampah berserakan di mana-mana menebarkan aroma busuk menyengat. Sampah rumah tangga berupa plastik bekas, sisa makanan, botol minuman, dan popok sekali pakai. 

Benda-benda yang sulit diurai itu pada mulanya menumpuk di saluran irigasi. Hujan deras pada Sabtu, 21 September 2019, membawanya ke permukaan, mengotori lingkungan dua kelurahan, yaitu Kelurahan Karot dan Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami rindu hujan, tapi hujan lebat kurang lebih setengah jam hari ini memberi kado kepada kami yaitu sampah," kata Yohanes Juang Parera, tokoh pemuda Kelurahan Tadong kepada Tagar

Ia mengatakan hal serupa terjadi setiap kali datang musim hujan. Hal itu katanya karena orang-orang tidak bertanggung jawab, membuang sampah ke saluran irigasi.

Bukan warga setempat katanya, sampah juga akibat perilaku orang kota.

"Lebih menyedihkan adalah rumah warga yang halamannya kemasukan air dan sampah berbau busuk," katanya.

Parera berharap pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Khusus untuk drainase, ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait, memeriksa dan membersihkannya.

"Jangan jadikan wilayah kami tempat sampah," katanya.

Lebih menyedihkan adalah rumah warga yang halamannya kemasukan air dan sampah berbau busuk.

NTTSampah bertebaran di jalan setelah hujan deras di Kabupaten Manggarai, NTT. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Area Persawahan Juga Parah

Hal sama disampaikan tokoh pemuda Kampung Curu, Kelurahan Karot, Stery Adcak.

Stery meminta pemerintah Kabupaten Manggarai bersikap tegas terhadap para pengusaha dan pemilik bengkel motor maupun mobil di Kota Ruteng, khususnya yang berada dipinggir jalan Ruteng-Reo.

Menurut dia, sampah yang parah justru di area persawahan Karot Curu berupa plastik, botol minuman, dan botol oli mesin kendaraan.

"Sampah yang banyak itu di area persawahan. Yang mencemaskan kami adalah sampah botol oli mesin masuk area persawahan, berbahaya untuk tanaman padi," katanya.

Pemerintah Kabupaten Manggarai, kata dia, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup harus mengawasi pengusaha dan bengkel service kendaraan di Kota Ruteng.

"Semoga wilayah kami tidak dipenuhi sampah lagi," katanya.

NTTSampah bertebaran di jalan setelah hujan deras di Kabupaten Manggarai, NTT. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Kata Bu Lurah

Kepala kelurahan Karot, Fransiska Lanita Pardani, ketika dihubungi Tagar, mengatakan masalah sampah saat musim hujan bukan hal baru.

"Khusus di jalan negara Ruteng Reo, sampah yang muncul itu sebagian besar adalah kiriman dari kota, walaupun tidak dipungkiri juga bahwa ada juga sampah dari masyarakat setempat yakni Kelurahan Karot dan Tadong," katanya.

Pardani mengatakan, kerja sama semua pihak adalah penting. Pemerintah sudah menyiapkan kendaraan khusus di setiap kelurahan untuk mengangkut sampah. Ia juga menyediakan tong sampah agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya.

"Harapan saya sebagai Pemerintah kelurahan, agar semua pihak, siapa saja untuk sama-sama kerja. Bersama-sama membangun kesadaran masyarakat tertib membuang sampah," ujar Pardani. []

Berita terkait
Ibu Negara Iriana Soroti Sampah di Kabupaten Bogor
Ibu Negara Iriana soroti sampah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dibuang warga secara sembarangan, Pemkab lakukan OTT
Vikri Rasta Ajak Kurangi Sampah Plastik di Ngacapruk 5
Mengusung tema penguragan sampah plastik, showcase Ngacapruk 5 Vikri Rasta, menghadirkan dua komika nasional Fico Fachriza dan Arif Brata.
Buat Robot Sampah, Siswi MAN Solo Juara di Thailand
Salma sapaan akrabnya, berhasil membuat robot tempat sampah yang diberi nama "Smart Bin In The Mall".
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.