Banda Aceh - Sejumlah warga melakukan doa dan zikir bersama di kuburan massal korban tsunami Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh dalam rangka mengenang 16 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh, Sabtu, 26 Desember 2020.
Amatan Tagar di lokasi, sejak pagi warga dari berbagai kabupaten kota dan daerah mulai memadati perkarangan kuburan massal. Mereka datang silih berganti bersama keluarga.
Beberapa kuburan massal telah kami kunjungi, tapi saat di kuburan ini (Ulee Lheue) emosionalnya begitu kuat, saya begitu yakin adik saya dimakamkan di sini.
Peringatan tsunami kali ini diterapkan dengan protokol kesehatan, peziarah diwajibkan mencuri tangan dan memakai masker.
Indra, 48 tahun tahun salah satu peziarah mengatakan, setiap tahunnya ia bersama keluarga selalu mengunjungi kuburan massal dan doa bersama.
"Adik kandung saya jadi korban tsunami dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya," kata Indra kepada Tagar usai berdoa di kuburan massal Ulee Lheue, Banda Aceh.
Indra yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya itu mengaku pada kejadian bencana tsunami 26 Desember 2004 lalu. Adik kandungnya sedang menempuh pendidikan tinggi, saat kejadian kata Indra lokasi adiknya sedang berada di kawasan Blang Padang.
"Kejadiannya hari Minggu, seingat saya adik saya sedang melakukan aktivitas olahraga di Blang Padang," katanya.
Setelah itu kabar adiknya hingga saat ini tidak diketahui, ia bersama keluarga usai kejadian telah mencari keberadaan.
"Beberapa kuburan massal telah kami kunjungi, tapi saat di kuburan ini (Ulee Lheue) emosionalnya begitu kuat, saya begitu yakin adik saya dimakamkan di sini," ujarnya.
Diketahui di kuburan massal Ulee Lheue Banda Aceh dimakamkan sebanyak 14.264 korban bencana tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 silam atau 16 tahun yang lalu. []