Medan - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), terancam mendapatkan sanksi berupa pemecatan jika tidak mendukung Bobby Nasution dan Aulia Rachman, pasangan calon yang diusung PDIP dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan 2020.
Sanksi bisa berupa teguran, sampai sanksi yang terberat berupa pemecatan dari keanggotaan.
Ketua DPC PDIP Kota Medan, Hasyim mengatakan, seluruh kader harus membulatkan tekad untuk memenangkan Bobby Nasution pada Pilkada 9 Desember 2020. Dia akan memberikan sanksi menyikapi suara-suara sumbang dari segelintir orang.
"Sudah kita cek, seluruh kader bulat satu suara mendukung Bobby Nasution. Kalau ada oknum yang tidak taat keputusan partai, tentu akan ada sanksi," katanya, Rabu, 13 Agustus 2020.
Menurut Ketua DPRD Medan itu, pada Pilkada mendatang, partainya mentargetkan kemenangan 70 persen suara bagi Bobby Nasution-Aulia Rachman.
"Saya tegaskan kepada seluruh kader PDIP di Kota Medan, harus satu komando dan tegak lurus memenangkan Bobby Nasution dan Aulia Rachman. Sesuai dengan apa yang telah direkomendasi oleh Ketum PDIP, Ibu Megawati Soekarno Putri, melalui Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Mbak Puan Maharani," katanya.
Hasyim mengatakan, jika ada kader PDIP Kota Medan yang tidak mendukung, atau membangkang untuk tidak mentaati imbauan itu, sanksi pemecatan akan diberikan.
"Sanksi bisa berupa teguran, sampai sanksi yang terberat berupa pemecatan dari keanggotaan dan kepengurusan PDI-Perjuangan Kota Medan," katanya.
Bobby Nasution telah resmi menjadi kader tulen partai berlambang kepala banteng itu. "Setelah rekomendasi diberikan, otomatis Bobby Nasution adalah kader PDIP. Itu jangan dijadikan polemik lagi," tuturnya.
Bobby Nasution-Aulia Rachman pada Selasa, 11 Agustus 2020, menerima berkas dukungan dari PDIP di Rumah Kebangsaan (kantor PDIP Sumatera Utara) di Jalan Letjen Jamin Ginting Kota Medan. Berkas dukungan itu diserahkan langsung oleh Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat.
Pasangan ini akan diusung koalisi partai politik PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, PPP dan Hanura. [PEN]