Medan - Warga Kota Medan mengeluhkan air yang dikeluarkan oleh PDAM Tirtanadi Sumatera Utara. Air yang mengalir ke rumah mereka kotor dan berbau.
Itu diakui Lina, warga Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai. Ibu rumah tangga ini juga mengaku, air yang mengalir ke rumahnya sangat kotor dan tidak bisa digunakan. Kondisi tersebut sudah berjalan sejak Sabtu, 7 November 2020.
"Sudah tiga hari air yang mengalir ke rumah kami kotor dan berbau. Tidak bisa digunakan untuk apapun," kata dia menjawab Tagar, Senin, 9 November 2020.
Dia berharap pemerintah memperbaiki pelayanan, dan meminta kompensasi atas pelayanan yang buruk tersebut.
"Kami mintalah agar pemerintah segera memperbaikinya, mau sampai kapan air terus begini," terangnya.
Kami mohon maaf jika pelayanan kurang maksimal, tapi kami yakin permasalahan ini akan segera berakhir
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Sumut Humarkar Ritonga membenarkan, jika situasi saat ini air sedang kotor. Dia berdalih sedang ada perbaikan sekaligus penambahan daya di Tirta Limau Manis (TLM).
"Kebetulan ada penambahan produksi dan itu juga untuk kebutuhan masyarakat. Dengan adanya penambahan dan perbaikan itu, memang air agak menjadi kotor. Selain itu, kami harapkan agar ini segera berakhir," kata Humarkar.
Dengan penambahan daya itu nantinya, kata dia, akan ada ribuan rumah tangga yang menikmatinya. Di antaranya Kecamatan Medan Amplas, Denai, Labuhan, dan Medan Kota.
Kemudian, pihak PDAM Tirtanadi juga menyarankan agar kran air jangan dibuka, sebab akan mengeluarkan biaya, sementara air tidak digunakan
"Kami mohon maaf jika pelayanan kurang maksimal, tapi kami yakin permasalahan ini akan segera berakhir. Saran kami kepada pelanggan, kran airnya ditutup saja dahulu, agar biayanya tidak membengkak. Untuk kompensasi, kamu belum membahas itu," terangnya.[] PEN