Medan - Buruknya pelayanan publik di Pemerintah Kota Medan, kembali dikeluhkan oleh warga saat Bara JP (Barisan Relawan Jalan Perubahan) door to door mensosialisasikan program yang dibawa Bobby Nasution dalam kontestasi Pilkada Medan 2020.
Seperti diutarakan oleh Aisyah. Saat mengurus berbagai hal dokumen baik itu E-KTP, Kartu Keluarga bahkan surat keterangan usaha, acap kali dipungut dan dimintai biaya oleh oknum di pemerintahan.
"Saya sudah mengalaminya," ujar Aisyah di hadapan pengurus Bara JP Medan di Lingkungan 4 Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun, Senin 30 November 2020.
Warga juga mengeluhkan pendataaan penerima bantuan, mereka merasakan ketidakadilan karena banyak warga yang mestinya berhak menerima namun tidak mendapatkan bantuan.
Menjawab keluhan warga ini, Ketua DPC Bara JP Medan Ojak Simbolon mengajak warga gotong royong untuk memenangkan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan.
Saya mengajak warga untuk bersama-sama datang ke TPS dan mencoblos nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman
"Datang ke TPS pada 9 Desember ini dan coblos nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman. Jangan sampai tidak hadir, agar surat suara tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang berniat jahat," katanya.
Kenapa harus Bobby Nasution-Aulia Rachman, kata Ojak, sebab program dan visi misi yang ditawarkan oleh paslon nomor urut 2 ini memang sangat realistis.
"Programnya sangat realistis. Seperti persoalan birokrasi dan pelayanan publik, program Bobby Nasution-Aulia Rachman adalah memberlakukan merit sistem, yakni menempatkan pejabat sesuai dengan basic-nya, dan memberlakukan reward dan punishment," ujarnya.
Untuk bantuan sosial ini, Bobby-Aulia akan melakukan pendataan ulang. "Kalau pendataan sudah baik, tentu penerima pun akan tepat sasaran. Karenanya, sekali lagi saya mengajak warga untuk bersama-sama datang ke TPS dan mencoblos nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman," katanya. []