Gunungkidul - Dua bulan terakhir ini banyak warga Gunungkidul menggunakan air dari pipa bocor untuk minum. Pipa bocor milik perusahaan air minum daerah (PDAM).
Hal tersebut terjadi tepatnya di Padukuhan Condong, Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop. Kabupaten Gunungkidul.
Reti 55 tahun, warga setempat, menunjukkan lokasi pipa bocor di sebuah ladang, sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Di dekat pipa bocor dibuat lubang sedalam 30 sentimeter untuk menampung air. Setelah lubang penuh air, warga mengambilnya.
"Kalau saya baru sekali ini mengambil air di sini. Digunakan untuk minum, memasak, dan mandi di rumah. Airnya ya seperti itu, agak keruh," kata Reti kepada Tagar, Jumat, 4 Oktober 2019.
Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Reti membelinya. Satu tangki berisi enam ribu liter air bersih.
"Kalau beli harganya sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 160 ribu," katanya.
Dalam keadaan terpaksa, ia mengambil air dari pipa bocor.
Kalau saya baru sekali ini mengambil air di sini. Digunakan untuk minum, memasak, dan mandi.
Gunungkidul dilanda bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan musim kemarau tahun ini lebih panjang dibandingkan 2018.
"Tahun lalu Oktober sudah hujan. Sekarang sudah lima bulan lebih tidak hujan," ujarnya saat dihubungi Tagar.
Edy mengatakan anggaran tahun ini Rp 530 juta setara 2.000 tangki air bersih untuk bantuan droping juga sudah semakin menipis. Ia memperkirakan hanya cukup untuk 12 hari ke depan.
"Pihak ketiga atau swasta selama ini juga cukup membantu dalam bantuan droping air bersih. Saat ini juga masih berlangsung," katanya.
Ia menjelaskan kekurangan air bersih dialami oleh lebih dari 150 ribu warga di 14 kecamatan.
"Ada tambahan beberapa desa di Kecamatan Karangmojo yang mengalami kesulitan air bersih," tuturnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Etik Setyaningrum, memprediksi musim hujan di Gunungkidul sisi utara pada akhir Oktober, sedangkan Gunungkidul sisi selatan pada akhir November 2019. []