Wanita Miskin Siantar, Togu: Namboru Itu Minta Demban

Rosmawati boru Tamba, wanita miskin di Pematangsiantar, mendapat perhatian dari pegiat sosial Togu Simorangkir.
Rosmawati boru Tamba saat dikunjungi Togu Simorangkir di kediamannya Kota Pematangsiantar. Sumut, Rabu, 19 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Ist)

Pematangsiantar - Rosmawati boru Tamba, 60 tahun, wanita miskin yang tinggal sendirian di rumah reyot di Jalan Tambun Timur, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Sumut, mendapat perhatian dari pegiat sosial Togu Simorangkir.

Pria yang kini aktif dengan Beka Manise atau Beri Kami Makanan Secukupnya itu, mengunjungi kediaman Rosmawati setelah dia membaca di media ada wanita miskin hingga memanfaatkan hujan sebagai sumber air minumnya.

Togu kemudian bersama tim berangkat ke rumah perempuan tua yang memiliki tujuh anak itu, namun semuanya di luar kota.

Di sana, Togu ditemani wartawan, yang sebelumnya mendampingi Punguan Marga Sinaga Kota Pematangsiantar saat memberikan bantuan. 

Kepada Tagar, Togu menyebut setelah mengunjungi rumah wanita malang itu timnya akan mengantarkan makanan setiap hari ke Rosmawati.

"Kami akan rutin antar nasi ke Namboru (ibu) itu," kata Togu, Rabu, 19 Agustus 2020.

Menurut Togu, dia juga menawarkan kepada Rosmawati bila ingin pindah dari rumah yang tak layak huni itu dan membawanya berobat.

"Tapi katanya sudah banyak yang datang ke dia bilang ini bilang itu. Jadi seperti tidak percaya juga Namboru itu. Karena banyak yang janji," tutur pegiat literasi Nusantara ini.

Di sela perbincangan mereka, Rosmawati kepada Togu katanya meminta sirih untuk dimakan.

Kami akan uruskan BPJS-nya, biar bisa berobat gratis di rumah sakit

"Besok kami ke sana, karena Namboru itu pengen makan demban (sirih). Besok aku bawa sirih dari depan rumah," ujar Togu.

Sebelumnya dikabarkan Tagar, Rosmawati tinggal di rumah reyot dan berdinding papan. 

"Puluhan tahun, sejak orang tua meninggal dan anak-anak tumbuh besar, saya di sini sendirian. Anak ada tujuh, di luar kota semua. Tapi nggak pernah ke rumah ini lagi. Rumah ini pun warisan keluarga, sudah dijual dan saya dikasih tumpangan sampai mati," katanya saat ditemui Selasa, 18 Agustus 2020.

Kondisi fisik Rosmawati tak lagi prima membuatnya kesulitan melakukan aktivitas. Setiap harinya, Rosmawati yang sudah sulit berjalan, harus bergantung pada pertolongan warga sekitar. 

Karena di rumah itu tidak mengalir air PDAM, maka untuk keperluan sehari-hari dirinya memanfaatkan air hujan termasuk untuk diminum.

Iba melihat kondisi Rosmawati, Punguan Marga Sinaga Kota Pematangsiantar mendatangi kediaman wanita malang itu.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Punguan Marga Sinaga Kota Pematangsiantar yang juga pejabat di Dinas Sosial Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga memberikan bantuan sembako dan uang tunai.

"Kebetulan kami dapat informasi ini dari relawan kelurahan kami. Atas informasi ibu ini tinggal sebatang kara. Jadi, saya koordinasi dengan Pak Lurah di sini," katanya.

Risbon mengaku prihatin melihat kondisi Rosmawati. Dinas Sosial kata dia akan mengurus KTP dan BPJS Kesehatan wanita tua itu.

"Jangankan kamar mandi, air yang digunakan ibu ini saja pakai air hujan. Menangis hati kami melihat ibu ini. Kami akan uruskan BPJS-nya, biar bisa berobat gratis di rumah sakit. Karena kami tau posisi ke dua kakinya hampir tak bisa jalan. Kami juga lagi tukar pikiran sama Pak Lurah, agar secepatnya mana tau bisa dipasangkan air PDAM," ungkapnya.[]

Berita terkait
Wanita Tua Miskin di Siantar Minum dari Air Hujan
Di sekitar kediaman Rosmawati boru Tamba, 60 tahun, terlihat rerumputan tumbuh meninggi. Rumahnya sudah reyot dan berdinding papan.
Kapus di Simalungun Terpapar Corona Wafat di Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih memberikan penghargaan kepada seorang tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Sosok Sylvia Kartika Putri Paskibraka asal Siantar
Pelajar asal Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sylvia Kartika Putri menjadi pembawa baki penurunan bendera saat HUT ke-75 RI di Istana Merdeka.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka