Sosok Sylvia Kartika Putri Paskibraka asal Siantar

Pelajar asal Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sylvia Kartika Putri menjadi pembawa baki penurunan bendera saat HUT ke-75 RI di Istana Merdeka.
Sylvia Kartika Putri saat bertugas dalam penurunan bendera di Istana Negara , Senin, 17 Agustus 2020 sore. (Foto: Tagar/Facebook Dharma Setiawan)

Pematangsiantar - Pelajar asal Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sylvia Kartika Putri menjadi pembawa baki penurunan bendera saat HUT ke-75 RI di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 17 Agustus 2020.

Sylvia masuk dalam tim Merauke. Siswi SMA Kartika 1-4 Kota Pematangsiantar itu bergabung dengan Muhamad Asri dari Kalimantan Selatan, dan Sudrajat Prawijaya dari Bengkulu.

Pada kondisi Covid-19 saat ini, jumlah pasukan pengibar bendera pusaka atau paskibraka dipangkas hanya menjadi delapan personel. 

Mereka terdiri dari tiga petugas penaikan bendera dan tiga petugas penurunan bendera serta dua orang cadangan.

Sore itu, seisi rumah kediaman Sylvia di Jalan Mahoni, Kota Pematangsiantar mendadak sunyi. 

Keluarga serta tetangga siswa kelas XII itu sedang menyaksikan prosesi penurunan bendera yang disiarkan langsung sebuah televisi swasta.

Tuti Chairi, sang ibunda mengatakan, Sylvia adalah sosok anak pintar dan penurut. Putri sulungnya itu gemar berorganisasi dan memiliki hobi bermain voli.

Semoga Sylvia menjadi motivasi bagi adik-adiknya untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota paskibraka nasional

"Dia anaknya memang penurut, jika tidak untuk urusan pendidikan dan organisasi dia tidak mau ke mana-mana. Pintar dan disiplin," tutur Tuti kepada Tagar, Senin, 17 Agustus 2020.

Sylvia, gadis kelahiran Pematangsiantar pada 19 Agustus 2003 itu, memiliki cita-cita menjadi polwan.

Baca juga:

Dengan prestasi yang diraih putrinya, Tuti berharap Sylvia dapat memotivasi diri meraih cita-cita menjadi polwan. 

"Kami bangga dengan dia. Harapan saya semoga apa cita-citanya dapat diraih," tutur Tuti.

Ibu Sylvia Kartika PutriTuti Cairani (tengah) saat ditemui di kediamannya, Jalan Mahoni, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Anugerah Nasution)

Tak hanya keluarga Sylvia yang bangga, warga Kota Pematangsiantar pun ikut bangga terhadap prestasi gadis yang dikenal ramah itu.

"Kami sebagai tetangga pastinya senang dan turut bangga. Sylvia itu orangnya ramah dan pintar," ungkap Surbakti, Ketua RT di mana keluarga Sylvia tinggal.

Rasa bangga juga diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Rosmayana Marpaung. Dia berharap Sylvia bisa menjadi contoh bagi generasi muda.

"Sangat berbahagia dan bersyukur karena anak kami ini membawa nama Kota Pematangsiantar ke tingkat nasional. Semoga Sylvia menjadi inspirasi bagi adik-adiknya untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota paskibraka nasional," tukasnya.[] PEN

Berita terkait
Latihan Paskibraka Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2020 berlatih dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Daftar 68 Calon Paskibraka 2019 dari Aceh Hingga Papua
Kementerian Pemuda Olahraga secara resmi melantik peserta Paskibraka sebanyak 68 pasukan dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Berikut ini daftarnya.
Sejarah Paskibraka di Indonesia
Siapakah yang pertama kali membentuk pasukan bendera dan siapa yang memiliki ide tersebut?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.