Wali Kota Yogyakarta Raih Penghargaan Gandeng Gendong

Jokowi beri penghargaan kepada Wali Kota Yogyakarta karena program Gandeng Gendong.
Walikota Haryadi Suyuti dan istrinya Tri Kirana Muslidatun berfoto usai memperoleh penghargaan tertinggi dari Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta - Baru diluncurkan pertengahan tahun lalu, program Gandeng-Gendong megantarkan kesuksesan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Atas keberhasilannya tersebut,  Presiden Joko Widodo menganugerahi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti Tanda Kehormatan Satya Lencana.

Satya Lencana tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan  Presiden RI kepada kepala daerah yang berhasil dalam bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2019.

“Wali Kota Yogyakarta berhasil membangun kualitas hidup masyarakat dengan mensukseskan program kependudukan dan KB melalui pencanangan kampung KB, peningkatan alokasi APBD, dukungan sarana dan prasarana, pemberdayaan UPPKS dengan program gandeng gendong" ungkap Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dalam puncak acara Hari Keluarga Nasional 2019 di Kota Banjarmasin, Sabtu 6 Juli 2019.

Artikel lainnya: 4 Saran Sri Sultan HB X Soal Tol Yogyakarta

Program Gandeng Gendong baru resmi diluncurkan 10 April 2018 silam. Kegiatan ini menyusul kerapnya Yogyakarta mendapatkan sorotan terkait dengan kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa  dan ketimpangan atau ratio paling tinggi di Indonesia.

Kegiatannya melibatkan lima elemen, mulai dari pemerintah kota, korporasi, kampus, kampung, hingga kelompok terkecil di tingkat komunitas.  Mereka masing- masing saling membantu dengan gotong royong untuk mengentaskan kemiskinan.

Dalam prakteknya, tiap Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) fokus melakukan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi wilayah, seperti kuliner dan produk kerajinan.

Sementara pemerintah kota memfasilitasi untuk peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu caranya dengan melibatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) perhotelan, misalnya menggelar pelatihan kuliner bekerjasama dengan chef dari sejumlah hotel di Kota Jogja. Adapun untuk pemasarannya, sebagian UUPKS telah mampu mendapatkan pasar secara online.

"Ada banyak kriteria yang dinilai, di antaranya adalah kebijakan dari aspek kelembagaan, dan aspek dukungan anggarannya dari pemerintah, kesiapan di dalam penyediaan tenaga lapangan, kemudian penggerakannya di lapangan," katanya.

Artikel lainnya: Warga Yogyakarta Merasa PPDB Zonasi Seperti Berjudi

Ia mengatakan, aspek dukungan juga meliputi tersedianya desain besar pembangunan kuantitas penduduk yang memuat aspek kualitas, kuantitas, mobilitas, dan administrasi pembangunan keluarga.

"Termasuk juga dukungan wali kota terkait dengan pembentukan Kampung KB, dan jumlah mitra kerja yang terlibat dalam Kampung KB," katanya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyampaikan apresiasinya atas peran berbagai pihak dalam membantu mewujudkan suksesnya upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia mendorong agar kebersamaan yang sudah terjalin terus terjaga.

“Semua harus saling bersinergi dan berperan aktif sesuai bidang dan profesi masing-masing untuk turut membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” tegasnya.

Menggerakan Emak-emak

Penghargaan tertinggi juga diberikan Presiden RI Joko Widodo kepada Tri Kirana Muslidatun, istri wali kota Yohyakarta karena perannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta.  Tri Kirana mendapatkan Satya Lencana Wira Karya karena dinilai memiliki dedikasi tinggi dalam menggerakan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

Tolok ukur keberhasilannya karena kini masyarakat lebih cerdas untuk mengikuti program KB. Masyarakat paham bahwa KB bukanlah untuk menghambat ataupun membatasi kelahiran, namun untuk mengatur jumlah kelahiran.

Menurut Tri Kirana, masalah kependudukan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, utamanya dalam mengantisipasi ledakan penduduk. Karenanya dalam menggerakan program kependudukan, Ia menyasar emak- emak untuk melakukan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, sosialisasi KB dua anak cukup ke semua kecamatan,  serta pelayanan terpadu bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Lewat kegiatan tersebut, Tri Kirana seolah menghapus idiom banyak anak banyak rezeki. "Kami memberikan penjelasan bahwa yang paling penting bukan pada kuantitas jumlah keluarga, akan tetapi lebih bagaimana meningkatkan kualitas keluarga yang dibangun. Jangan sampai banyak anak, tapi pendidikannya sampai SD atau SMP saja. Dua anak cukup, tapi sekolahnya tinggi dan bekerja sesuai yang diimpikan keluarga, itu yang namanya keluarga berkualitas," terangnya. []

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi