Pematangsiantar - Santer tersiar Wali Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Hefriansyah Noor akan maju dalam Pilkada 2020.
Indikasinya dia rajin hadir dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Sesuatu yang jarang sebelumnya dia tunjukkan. Semua kegiatannya juga selalu dirilis untuk dibagikan ke awak media.
Namun Hefriansyah menampik, dirinya kembali akan mencalonkan pada Pilkada 2020. Dengan nada bercanda dia membantah telah memilih salah satu partai untuk pencalonan nantinya.
Dia berujar saat ini sedang fokus bekerja dan belum berpikir akan kembali maju.
"Tidak ada, sejauh ini aku masih fokus bekerja," ungkapnya, saat ditemui di parkiran Pariwisata Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Senin 14 Oktober 2019 lalu.
Tak Punya Kapasitas
Ketua Sumut Watch Daulat Sihombing, Rabu 16 Oktober 2019, tidak percaya dengan jawaban Hefriansyah yang menyebut tidak akan maju dalam Pilkada 2020.
Daulat berkeyakinan, Hefriansyah maju dengan meminta dukungan PDIP yang saat ini mengantongi delapan kursi di DPRD Kota Pematangsiantar dan cukup baginya untuk bisa menjadi calon pada Pilkada 2020 mendatang.
Daulat melalui suratnya nomor: 122/SW/X/2019, tertanggal 10 Oktober 2019, ditujukan kepada DPP PDIP dan DPC PDIP Kota Pematangsiantar meminta agar tidak mengajukan Hefriansyah sebagai Calon Wali Kota Pematangsiantar periode 2020-2025.
Menurut Daulat, Hefriansyah, sebagai Wali Kota Pematangsiantar telah terbukti tidak memiliki kapasitas maupun kompetensi untuk mengelola birokrasi dan pemerintahan.
Maka demi kepentingan warga Pematangsiantar, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 di Kota Pematangsiantar sebaiknya mencari figur lain yang lebih mumpuni.
"Kita bisa melihat banyaknya kebijakan yang kurang tepat saat beliau menjabat. Mulai patung Sang Naualuh, pergantian berbagai pejabat eselon, hingga kasus OTT. Selain itu dia juga pernah diperiksa KPK. Sebagai partai pemenang sebaiknya PDIP mengutamakan konstituen," ungkap Daulat. []