Kediri - Nama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjadi korban pencatutan penipuan modus permintaan sumbangan ke sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) melalui pesan WhatsApp. Pencatutan nama Abdullah pun membuat resah warga Kota Kediri, khususnya ponpes.
Abdullah menegaskan jika pesan permintaan sumbangan melalui WhatsApp tidak benar alias penipuan. Dalam pesan WhatsApp tersebut pelaku meminta sejumlah uang untuk ditransfer dan menghubungi nomor tertentu untuk konfirmasi hadiah.
Warga Kota Kediri saya rasa sudah cerdas untuk membedakan mana pesan penipuan dan mana pesan yang benar.
"Dengan ini saya tegaskan itu tidak benar. Saya maupun seluruh jajaran Pemerintah Kota Kediri tidak sedang mengadakan kegiatan tersebut," ujar Abdullah Abu Bakar, Rabu, 2 September 2010.
Abdullah mengimbau kepada warga Kota Kediri untuk tak mudah percaya akan pesan-pesan baik WhatsApp, telepon, maupun SMS berbau penipuan. Ia mengatakan dirinya mempunyai saluran resmi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Warga Kota Kediri saya rasa sudah cerdas untuk membedakan mana pesan penipuan dan mana pesan yang benar. Sebagai Wali Kota, saya akan memakai saluran resmi baik melalui media sosial pribadi ataupun media sosial yang dikelola Pemkot Kediri untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat," tuturnya.
Ia sangat berterima kasih kepada warga yang pro aktif sudah melaporkan kejadian tersebut, sehingga tidak menimbulkan korban kerugian materil.
Selain itu, Abdullah juga mengajak kepada warga untuk donasi dalam penanganan Covid-19 melalui aplikasi Si Jamal. Aplikasi ini merupakan kerja sama dengan sejumlah lembaga amal, amil, dan zakat.
"Dengan Si Jamal, justru donasi bisa tersalurkan dengan transparan dan tepat sasaran. Bukan melalui saya secara pribadi," ucapnya. []