Kreativitas Disabilitas Kediri di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah disabilitas di Kota Kediri menyibukkan diri dengan bermusik disaat kerjaan memijat sepi.
Band Santaro yang beranggota penyandang disabilitas. (Foto: Tagar/Fendhi Lesmana)

Kediri - Pandemi Covid-19 yang menghantam Jawa Timur, khususnya Kota Kediri membuat sejumlah disabilitas mengalihkan kegiatan dari juru pijak menjadi pemusik. Beralihnya kegiatan tersebut, dikarenakan sepinya pekerjaan memijat sejak pandemi Covid-19. 

Staf Rehabilitas Dinas Sosial Kota Kediri Zelus mengatakan untuk kegiatan bermusik sebagai penyalur kreativitas. Bahkan, para disabilitas membentuk grup band bernama Santaro yang diambil dari nama tiga kecamatan di Kota Kediri yakni Pesantren, Kota dan Mojoroto.  

"Pemilihan nama grub band Santaro, karena mereka ini merupakan gabungan penyandang disabilitas perwakilan dari tiga wilayah Kecamatan," ujar Zelus kepada Tagar, Rabu, 19 Agustus 2020. 

Kalau yang keybord ini bantuan dari Pemkot Kediri, kalau alat musik lainya mereka punya sendiri.

Zelus menceritakan terbentuknya grup band ini berawal dari inisaitif salah satu personel bernama Pandu. Pandu yang merupakan tuna netra tersebut, kemudian mengajak beberapa temannya untuk berlatih musik berkumpul di kantor Dinas Sosial Kota Kediri. 

Selang beberapa lama kemudian, satu persatu akhirnya mereka bertemu, berkumpul dan bermain musik bersama. Zelus mengatakan Dinas Sosial Kota Kediri merespon positif dengan memberikan sejumlah fasilitas seperti sound system dan keyboard atau piano elektronik. 

Tak hanya itu, Dinas Sosial Kota Kediri juga mengubah salah satu ruangan yang sebelumnya digunakan untuk praktik memijat, menjadi sebuah studio musik.

Zelus menambahkan jumlah penyandang disabilitas ikut berlatih musik secara rutin ada sekitar 10 orang. Pada umumnya mereka ini memiliki keterbatasan fisik tuna netra dan tuna grahita."Kalau yang keybord ini bantuan dari Pemkot Kediri, kalau alat musik lainya mereka punya sendiri," Kata Zelus.

Zelus menambahkan jumlah penyandang disabilitas ikut berlatih musik secara rutin ada sekitar 10 orang. Pada umumnya mereka ini memiliki keterbatasan fisik tuna netra dan tuna grahita.

"Sewa studio musik antara Rp 50 sampai 100 ribu, uangnya secara swadaya. Kalau tampil di luar, itu uangnya dimasukan kas dan sebagian digunakan untuk biaya latihan. Kalau latihan musik, kurang lebih 2 sampai 3 jam," tuturnya."Awalnya saya enggak tahu harus bagaimana. Terus setelah saya melihat dan mendengar mereka bermain musik, ternyata diluar dugaan sangat bagus," Kata Wahyu musisi asal Kota Kediri. Karena sudah memiliki dasar kemampuan  bermusik, Wahyu tinggal memberikan motivasi kepada mereka agar selalu kompak. Disamping itu, ia juga memiki peran membuat daftar lagu untuk latihan. Meski sudah ada studio musik yang disiapkan Dinas Sosial, tetapi mereka terkada menyewa studio musik. Mereka rela menyisihkan uang untuk urunan antara Rp 50 sampai 100 ribu.

"Sewa studio musik antara Rp 50 sampai 100 ribu, uangnya secara swadaya. Kalau tampil di luar, itu uangnya dimasukan kas dan sebagian digunakan untuk biaya latihan. Kalau latihan musik, kurang lebih 2 sampai 3 jam," tuturnya.

Untuk terus mengasah kemampuan bermusik mereka, Dinas Sosial kemudian menggandeng seorang musisi untuk menjadi instruktur.

"Awalnya saya enggak tahu harus bagaimana. Terus setelah saya melihat dan mendengar mereka bermain musik, ternyata diluar dugaan sangat bagus," Kata Wahyu musisi asal Kota Kediri.
 
Karena sudah memiliki dasar kemampuan  bermusik, Wahyu tinggal memberikan motivasi kepada mereka agar selalu kompak. Disamping itu, ia juga memiki peran membuat daftar lagu untuk latihan. 

"Ada yang juga masih berusia 12 tahun. Masih sekolah tapi sudah pandai bermain. Tapi yang bersangkutan , kita arahkan dulu fokus ke sekolah," ujarnya. []Sejak mulai dibentuk tujuh bulan lalu,  Santaro sudah dua kali pentas. Salah satu pementasan di acara Hari Disabilitas Internasional di GNI beberapa waktu lalu.

"Ada yang juga masih berusia 12 tahun. Masih sekolah tapi sudah pandai bermain keybord. Tapi yang bersangkutan , kita arahkan dulu fokus ke sekolah," ujarnya. []

Berita terkait
Bimbingan Belajar di Kediri Belum Diizinkan Buka
Gugus Tugas Covid-19 Kota Kediri menegaskan sekolah dan bimbingan belajar saat ini belum diizinkan melakukan proses belajar tatap muka.
Metode Hipnotis Penyembelihan Hewan Kurban di Kediri
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, metode hipnotis bisa membuat hewan kurban jadi tenang saat akan disembelih.
Ritual 1 Suro di Kediri Ditiadakan Akibat Pandemi
Juru kunci Sendang Tirto Kamandanu, Mbah Suratin mengatakan pelaksanaan ritual 1 Suro dilakukan tertutup untuk umum untuk sementara wakt
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.