Jakarta - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur beberapa wilayah di Indonesia pada awal tahun 2020. Salah satunya adalah DKI Jakarta. Alhasil banjir merendam beberapa wilayah di ibu kota.
Banyaknya titik banjir di Jakarta membuat pengemudi sulit untuk melintas di jalan yang tergenang banjir. Tak banyak pengendara yang memilih untuk menerobos banjir ketimbang memilih jalur alternatif.
Sebelum menerjang banjir, pengemudi harus memperhatikan beberapa hal agar tidak berdampak kerusakan pada mobil. Berikut Tagar berikan ulasannya mengutip dari Antara, Kamis, 2 Januari 2020.
1. Perhatikan tinggi genangan air
Sebelum memutuskan untuk menerobos banjir, harus dipastikan ketinggian banjir tersebut. Pasalnya, semakin tinggi banjir, maka semakin tinggi pula risiko kerusakan pada mobil.
Kemudian kontur dan kondisi jalan juga harus dipastikan aman, karena saat terjadi banjir permukaan jalan tidak terlihat. Harus mengetahui kondisi jalan, dan jangan berjalan terlalu pinggir kiri, karena biasanya di sisi kiri jalan terdapat saluran air atau got yang dapat tidak terlihat secara kasat mata saat banjir.
Selain itu, harus dipastikan pula filter udara tidak kemasukan air saat menerjang banjir. Jika filter udara kemasukan air akan menyebabkan water hammer, kondisi saat air masuk ke ruang pembakaran yang menyebabkan kerusakan pada mesin.
2. Melaju dengan kecepatan rendah
Berjalan perlahan akan membantu pengemudi menghindari hal-hal yang sulit terlihat saat jalanan kebanjiran, seperti lubang besar dan parit yang melintang.
Pengendara disarankan melaju dengan menggunakan persneling rendah, baik mobil dengan transmisi manual atau matik. Kemudian untuk kendaraan manual, hindari penggunaan setengah kopling karena dapat menimbulkan gelombang air. Gelombang air yang tersibak akan membuat air mengenai komponen penting mobil seperti busi dan pompa bensin.
3. Matikan mesin saat mogok
Komponen penting seperti busi dan pompa bensin saat terendam air akan menyebabkan mobil mogok. Ketika mobil mogok di tengah jalan, hal yang perlu dilakukan adalah matikan mesin.
Hal tersebut untuk menghindari kerusakan pada komponen mobil, terlebih menghindari kerusakan pada mesin akibat air yang masuk ke dalam komponen penting mobil. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk langsung menyalakan mesin saat mobil mogok.
4. Bersihkan dan keringkan rem
Setelah menerobos banjir yang terbilang tinggi, komponen pengereman juga harus segera dicek. Segera bersihkan dan keringkan rem untuk menjaga kondisinya tetap prima, karena jika rem kotor atau basah akan membuat rem tidak berfungsi secara maksimal dan dapat berakibat rem blong.
Gunakan langkah berikut ini untuk mengeringkan rem. Jalankan mobil dengan kecepatan sekitar 5 km/jam, kemudian injak pedal rem berkali-kali untuk memastikan kondisinya prima. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menginjak pedal rem sedikit dibarengi pedal gas bersamaan sekitar 20 detik.
5. Cek oli mesin, transmisi, dan minyak rem
Ketika menerjang banjir, tidak menutup kemungkinan air akan menyentuh bagian bawah mobil, khususnya girboks. Hal tersebut dapat membuat air masuk dan bercampur dengan pelumas.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah periksa oli mesin, transmisi dan minyak rem setelah berhasil melewati banjir. Bila warna oli berubah menjadi keruh seperti susu, maka dapat dipastikan oli sudah terkontaminasi oleh air dan disarankan untuk segera mengganti fluida yang terkontaminasi itu. []