Virus Corona Bisa Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

China yang menjadi mitra dagang strategis Indonesia tengah bergelut dengan isu virus corona, sehingga bisa berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia.
Virus Corona. (Foto: tass.com/EPA-EFE/Yuan Zheng)

Jakarta - Kondisi perekonomian Indonesia sepertinya akan memasuki babak baru pada 2020. Terlebih, mitra dagang strategis Indonesia, yakni China, tengah bergelut dengan isu merebaknya penyebaran Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona .

Prediksi tersebut dilontarkan oleh Komite Investasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Siswa Rizali kepada Tagar di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. 

Menurut dia, ambisi pemerintah yang ingin mempertahankan momentum pertumbuhan pada level yang diharapkan nampaknya sulit terpenuhi. 

"Bila China melambat maka ekonomi dunia juga akan melambat, dan kita juga akan kena imbas. Ini akan membuat target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai 5 persen sulit tercapai," ujarnya.

Peran China dalam ekonomi Indonesia semakin besar di era 2000-an.

Sebagai partner bisnis terbesar Indonesia, China secara tidak langsung memainkan peranan penting terhadap perekonomian di Tanah Air. Sejumlah komoditas unggulan dalam negeri banyak terserap oleh negara pimpinan Xin Jin Ping itu.

Seharusnya, sambung Rizal, peran China dalam ekonomi Indonesia semakin besar di era 2000-an. Dia mencatat, China secara nominal ekonomi merupakan negara terbesar kedua setelah Amerika. Kemudian dari sisi pembentukan produk domestik bruto (PDB globa), China merupakan kontributor kedua paling besar di dunia setelah AS.

Namun, China unggul dari Amerika dalam urusan kontribusi pertumbuhan dunia dengan persentase 35 persen berbanding 20 persen untuk AS. "Dengan tren China melambat, Eropa dan Amerika stagnan, sepertinya tahun ini agak berat mencapai growth yang ditargetkan," ucap Rizal.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), per Desember 2019, China menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia dengan perkiraan nilai mencapai 2,23 miliar dolar AS. Angka tersebut konsisten turun sejak Oktober hingga November 2019 dengan masing-masing sebesar 2,76 miliar dolar AS dan 2,24 miliar dolar AS. 

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2019 mencapai US$167,53 miliar atau menurun 6,94 persen dibanding periode yang sama 2018.

WuhanStaf medis mendatangi pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Sekitar 2.500 lebih pekerja medis akan tiba di Wuhan untuk membantu penangana virus corona. (Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via Reuters)

Terkait dampak virus corona terhadap perekonomian nasional, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta para pelaku ekonomi menyiapkan langkah antisipasi. Karena, wabah virus corona menjadi ancaman tersendiri bagi perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia.

China sudah 6,1 persen pertumbuhannya sebelum ada virus corona.

Salah satu caranya, yakni memantau terus kinerja ekspor Indonesia yang mengambil tujuan China. Hal tersebut untuk mengetahui indikasi apakah perlambatan, yang mungkin terjadi di China dan beberapa negara lain akan berimbas pada roda perekonomian di Tanah Air.

"Jadi kalau ekspektasinya menurun maka ini kami khawatirkan akan membawa pertumbuhan yang bisa menurun juga, kan pertumbuhan yang sebenarnya (di dalam negeri) belum turun," ujar Suhasil seusai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Suahasil berpandangan laju ekonomi China yang sudah menyentuh angka 6,1 persen pada tahun lalu saja, sudah memberikan tekanan tersendiri bagi Indonesia sebagai mitra ekspor dan impornya. 

Padahal, pada periode tersebut isu virus corona belum banyak membawa dampak signifikan, bahkan cenderung tidak sama sekali. "China sudah 6,1 persen pertumbuhannya sebelum ada virus corona. Kita lihat apakah akan lebih rendah lagi kedepannya," ucap dia. []

Baca Juga:


Berita terkait
Menkes Terawan Ungkap Perkembangan Virus Corona
Menkes Terawan Agus Putranto menyampaikan perkembangan virus corona yang mewabah di China.
Laju Ekonomi Indonesia Lambat Gara-gara Virus Corona
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta para pelaku ekonomi menyiapkan langkah antisipasi terhadap virus corona yang kini merebak di China.
Virus Corona Buat Sri Mulyani Tak Happy, Kok Bisa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja perekonomian Indonesia cukup tertekan di sepanjang Januari 2020 sehingga hasil tak memuaskan.