Ambon - Video penggerebekan warga Desa Pasahari Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terhadap sejumlah staf desa yang sedang mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) di kantor desa setempat, viral di media sosial Facebook.
Video berdurasi satu menit empat detik ini, diunggah akun, Miino Ngidiho Tuasamu pukul 21.12 Rabu 17 Juni 2020, dikomentari 83 Netizen.
Selesai pembagian BLT, ada minum-minum di kantor desa. Ada ketua Saniri dan pegawai staf kantor camat.
Dalam video tersebut, terlihat sekitar tujuh warga mendatangi kantor kantor desa dan menemukan lima pria dewasa sedang duduk mengitari meja kecil. Diatas meja terdapat beberapa kaleng minuman keras jenis Bir.
Beberapa warga juga ikut mengabadikan momen tersebut lewat handphone yang dibawa. Meskipun didatangi warga, lima orang yang ternyata adalah staf desa dan perwakilan kecamatan itu terlihat hanya duduk diam saja. Sedangkan satu dari lima orang tersebut berdiri berusaha menenangkan warga.
Dari percakapan yang terekam didalam video, warga keberatan kantor desa mereka dijadikan sebagai lokasi pesta Miras. Warga juga menuding staf desa tidak mempedulikan kepentingan masyarakat, dan asyik miras usai pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Cepat foto, ini staf desa dan staf kecamatan sedang pesta Miras usai pembagian BLT. Kantor desa dijadikan sebagai tempat pesta Miras,"ucap salah satu warga.
Sementara itu, Raja Negeri Pasahari, Muhamad Husen yang dikonfirmasi via ponselnya terkait beredarnya video kantor desa Pasahari dijadikan tempat miras tidak membantahnya.
"Memang ada warga yang datang terkait dengan penyerangan di perusahaan, dan kebetulan ada beberapa Saniri negeri yang duduk sambil minum bir beberapa kaleng,"ungkap Husen.
Dia menjelaskan, ada beberapa kaleng bir kosong di kantor desa. Minuman bir itu dikonsumsi oleh beberapa staf negeri usai pembagian BLT kepada masyarakat.
"Selesai pembagian BLT, ada minum-minum di kantor desa. Ada ketua Saniri dan pegawai staf kantor camat yang mewakili camat membuka pembagian BLT tahap dua,"ucapnya.
Husen juga tidak berkomentar banyak tentang sikap stafnya yang menjadikan kantor desa sebagai tempat pesta Miras. []