Viral Hantu Pocong Demak, Apakah Hantu Seperti Itu?

Jagat media heboh dengan penampakan hantu pocong di Demak, Jawa Tengah. Menurut beberapa saksi, hantu tidak seperti itu.
Diketahu foto pocong tersebut diambil pada tahun 2017. (Foto: google maps)

Jakarta - Baru-baru ini jagat media dihebohkan dengan penampakan hantu pocong di Demak, Jawa Tengah. Menurut penuturan beberapa saksi mata, wujud hantu nyatanya tidak seperti itu.

Penampakan hantu itu muncul di perangkat modern, yaitu aplikasi Google Maps. Saat klik ke Google street dan menelusuri jalan yang cukup gelap di samping sungai, tiba-tiba di semak-semak muncul bayangan putih dengan mata yang memancarkan cahaya. Bayangan putih itu adalah hantu pocong yang berdiri di samping jalan, seakan-akan hantu tersebut memandang kearah kamera.

Tampaknya penelusuran Google Street itu sekitar jam 18.00, di mana semburat cahaya matahari sore masih tersisa di ufuk barat. Daerah pengambilan gambar tersebut adalah di Kalibener, Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah

Kabar tentang penampakan itu ditayangkan di channel YouTube bernama Top Markotop yang dipublikasikan pada 27 Juli 2019 dengan judul PENAMPAKAN POCONG DI GOOGLE MAPS LOKASI DEMAK.

Apakah Hantu Seperti Itu?

Saat beberapa orang melihat rekaman dari channel YouTube itu, mereka menampakan ekspresi bermacam-macam. Sebagian besar takut, sebagian ingin lebih tahu, sebagian biasa saja, dan ada juga yang geli dengan wujud hantu tersebut.

Lebih lanjut ketika Tagar mewawancarai orang-orang (hanya sedikit orang) yang melihat video itu dan membandingkan dengan pengalaman mereka bertemu atau melihat mahluk halus, ternyata wujudnya tidak mirip sama sekali dengan hantu di desa Kedungwaru Kidul, Demak itu.

"Hantu yang saya lihat, seperti orang yang duduk di pinggir jalan dan sedang menangis," tutur Timo, 51 tahun, menceritakan pengalaman masa kecilnya, sekitar tahun 1980.

Saat itu dia berjalan kaki bersama almarhum ibunya pergi ke pasar sekitar pukul 04.00. Tiba-tiba di pinggir jalan ada orang duduk dan menangis. Saat itu keduanya tidak menyadari kalau itu hantu.

"Kita [Timo dan ibunya] baru tahu kalau orang yang menangis itu hantu, setelah kita tengok, orang itu tiba-tiba menghilang dalam sekejab," katanya.

Saat baru menyadari kalau itu adalah hantu, baru keduanya merasa takut dan mempercepat langkah menuju ke pasar.

Lain lagi dengan Saiman, 48 tahun, yang yakin kalau di daerah yang terang benderang seperti kota besar akan jarang hantu. Dia melihat hantu di desanya di Wonogiri pada saat dia berumur sekitar 7 tahun. Saat itu listrik belum masuk desa, sehingga kondisinya gelap gulita.

"Saat saya berjalan, tiba-tiba di sebuah gardu ada bayangan hitam berdiri dan menari-nari tidak karuan," tutur Saiman sembari meyakinkan kalau itu hantu dan bukan orang yang iseng, karena dia bisa melihat jelas wajahnya yang hitam dan aneh. 

Tentu saja dia langsung lari ketakutan demi melihat bayangan itu.

Hanya Suara-Suara Aneh Saja

Lain lagi dengan Triono, 45 tahun, seorang petugas keamanan di sebuah yayasan pendidikan. Dia menuturkan kalau pertemuannya dengan hantu hanya berupa suara-suara saja.

"Kadang saat tugas malam dan melakukan patroli, saya mendengar suara orang berlari atau berjalan di gedung-gedung yang sunyi," ujar Triono.

Dia sebenarnya agak takut juga bila mengalami hal itu. Tapi karena tuntutan tugas, dia harus tetap berani dan melanjutkan patroli sambil membaca doa-doa yang dia bisa.

"Yang paling menakutkan itu kalau ada suara orang mandi di toilet gedung yang kosong. kalau sudah seperti itu, biasanya saya memilih berpatroli ke gedung yang lain dulu," kata Triono. 

Meskipun pengalaman itu menakutkan dan ketiganya tidak ingin mengalami lagi, tapi baik Timo, Saiman, maupun Triono sama-sama setuju kalau mahluk-mahluk halus itu tidak akan menyakiti mereka atau manusia.

"Alamnya sudah beda, jadi tidak bisa ngapa-ngapa-in kita," tutur Triono. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.