Cirebon - Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan wilayah paling selatan Kota Cirebon. Memiliki topografi yang berbukit-bukit, wilayah tersebut berada di dataran tertinggi di Kota Cirebon.
Tanah di Argasunya tandus dan banyak ditemukan bebatuan. Karenaya pemerintah setempat menjadikan wilayah sebagai tempat pembuangan akhir sampah-sampah di Kota Cirebon. Juga menjadi lokasi pengambilan hasil bumi galian C.
Sekilas, dengan kondisi geografis seperti itu, Argasunya tidak punya potensi wisata alam. Namun jangan salah, jika mau dikelola lebih intens maka wilayah tersebut punya destinasi wisata menjanjikan.
Buktinya, foto-foto sekelompok anak muda di bekas galian C di Argasunya viral di media sosial belum lama ini. Mereka memperlihatkan cantiknya pondasi bebatuan bekas galian C. Juga spot foto lain yang tak kalah keren. Tempat tersebut sangat instagramable.
Wilayah Argasunya memang mempunyai potensi wisata, sama seperti yang ada di Sleman.
Dalam foto-foto yang viral tersebut, terlihat sejumlah lubang bekas galian di tebing batu setinggi 10 hingga 15 meter. Dengan sudut pengambilan gambar yang pas, foto tersebut tersaji dengan. Adanya kolam air bekas galian semakin menambah cantik kawasan tersebut.
Lurah Argasunya Dudung Abdul Barry mengakui ada potensi wisata dengan memanfaatkan bekas galian C di wilayahnya. Seperti yang sudah ada di Bukit Jaddih di Madura dan Tebing Breksi di Sleman Yogyakarta.
Pihaknya sempat studi banding ke Tebing Breksi pada tahun 2018 lalu. Kondisi topografi dan suasananya hampir mirip dengan yang ada di wilayah Argasunya. Sehingga, bukan tidak mungkin jika Argasunya juga bisa mengikuti Tebing Breksi.
"Wilayah Argasunya memang mempunyai potensi wisata, sama seperti yang ada di Sleman," jelas dia, Minggu, 8 Desember 2019.
Namun, lanjutnya, masih banyaknya kepemilikan lahan tersebut mengakibatkan Pemerintah Kota Cirebon kesulitan mengembangkan potensi wisata yang ada. Pemerintah tidak bisa mengembangkan, mengelola dan mengucurkan dana mengingat lahan itu milik pribadi.
Kendala lain adalah akses jalan menuju lokasi yang belum layak. Faktor keamanan juga masih menjadi hambatan dalam mengembangkan potensi wisata di Argasunya. Terlebih jika malam tiba lantaran tidak ada penerangan.
"Beberapa lokasi galian C juga masih beroperasi dan lokasinya pun sangat berdekatan. Sehingga truk-truk bermuatan bebatuan akan sering hilir mudik di jalur tersebut. Ini juga bisa menghambat sektor pariwisata," jelasnya.
Karenanya, di tahap awal pihaknya masih mengurus kepemilikan lahan terlebih dahulu agar bisa menjadi milik Pemerintah Kota Cirebon. Langkah berikutnya baru bisa dilakukan pengembangan menjadi kawasan wisata. []
Baca juga:
- Tebing Breksi, Pemerintah Melarang Warga Berkreasi
- Wisata Tebing Batu dan Gua Kapur di Sulsel
- Curug Lawe, Eksotisme Air Terjun di Belantara Gunung Ungaran