Maros, Sulsel, (Tagar 23/9/2018) - Wisata Hutan Batu Kars berada di Kampung Kars Rammang-Rammang di Maros, Sulawesi Selatan. Hutan batu kars terluas kedua di dunia ini sangat mudah dijangkau karena hanya berjarak beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi.
Dilansir Sahabat Nestle Batu Kars merupakan bentuk daratan yang tersusun dari batuan kapur, ada yang menjulang tinggi dan ada yang berongga hingga membentuk gua kapur.
Tidak perlu jauh-jauh ke China atau Nevada, sekitar 50-100 km sebelah utara Makassar, tersebar tebing-tebing batu yang berdiri sendiri maupun berkelompok, yang akan membuat Anda terkesima.
Seorang pengunjung memanjat di salah satu bukit kars di Kampung Kars Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan, Senin (17/9/2018). (Foto: Antara/Yusran Uccang)
Maros Pangkep adalah tempat wisata alam dan hutan batu paling indah di dunia yang masuk dalam daftar UNESCO sebagai warisan dunia untuk kategori alam.
Maros Pangkep terbentang seluas 43.750 hektar. Sekitar 21.631 hektar terletak di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Tebing batu yang besar dan kuat menghiasi area ini, dengan ketinggian bisa mencapai 100 meter.
Perahu bersandar di Demaga Satu di Kampung Kars Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan, Senin (17/9/2018). (Foto: Antara/Yusran Uccang)
Ada juga beberapa tebing batu berukuran kecil dan tersebar di tanah datar. Kombinasi warna antara batu dan tanah sawah membuat tempat ini terlihat sangat indah dan menantang bagi Anda yang punya jiwa petualang.
Selain pemandangan tebing batu, Maros Pangkep juga menyimpan kekayaan alam. Menurut UNESCO, daerah ini merupakan habitat alami bagi beberapa jenis flora yang terancam punah seperti Bintangur, Beringin, Enau, Nyato, Black Woods, dan Sappang.
Pengunjung berdoa di antara bukit kars di Kampung Kars Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan, Senin (17/9/2018). (Foto: Antara/Yusran Uccang)
Hewan-hewan unik yang hidup di hutan batu kars Maros Pangkep adalah monyet hitam, kus kus, spesies kupu-kupu langka, kadal besar, udang gua, kalajengking, dan beberapa jenis ikan.
Hutan Maros Pangkep juga menyimpan bukti sejarah dengan mempunyai ratusan gua di dinding tebingnya yang memiliki susunan stalaktit dan stalakmit yang luar biasa.
Pengunjung menikmati suasana kampung Kars Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (16/9/2018). (Foto: Antara/Yusran Uccang)
Menurut UNESCO, ada 89 gua prasejarah berusia ribuan tahun dan berisi informasi yang berguna untuk menggali sejarah, seperti dinding lukis, alat-alat, maupun perlengkapan dapur yang terbuat dari kulit kerang langka.
Tidak hanya kekayaan alam yang bisa memanjakan mata para pengunjungnya, Anda juga bisa bertemu dan menikmati budaya masyarakat setempat. Beberapa desa di daerah hutan batu kars Maros Pangkep sering mengadakan upacara adat.
Naik perahu menyusuri sungai, menikmati suasana kampung Kars Rammang-Rammang Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (16/9/2018). (Foto: Antara/Yusran Uccang)
Produk-produk penduduk setempat sangat bervariasi, mulai dari gula merah yang diambil dari lontar dan pohon enau, tas kelapa, mangkuk nasi dari kayu, dan penutup kepala yang disebut saraung.
Ada juga upacara adat yang unik misalnya Tudang Sipulung untuk menandai dimulainya penanaman padi. Sedangkan untuk upacara masa panen dikenal dengan upacara Mapadendang, yang dibarengi dengan perjodohan perempuan dan pria di desa tersebut. []