Jakarta - Wakil Direktur Institute of Innovation di University of Economic HCM City Huynh Phuoc Nghia berharap, uji coba mata uang kripto di Vietnam mampu membantu pemerintah menemukan pro dan kontra sekaligus mengembangkan mekanisme manajemen yang tepat terkait uang kripto.
"Uang digital adalah tren yang tak terhindarkan," kata dia, sebagaimana dikutip laman CoinDesk, Selasa, 6 Juli 2021.
Sebelumnya bank sentral Vietnam menyatakan mata uang kripto tidak diakui secara hukum di sana. Pada 2018 lalu, SBV melarang bank komersial dan penyedia layanan pembayaran melakukan transaksi dengan Bitcoin dan mata kripto lain. Alasannya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan risiko pencucian uang, pendanaan terorisme, dan penghindaran pajak.
Namun, pada tahun ini, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh meminta bank sentral negara itu, Bank of Vietnam (SBV), untuk mempelajari mata uang kripto seiring dengan meningkatnya pembayaran nontunai dan tren uang digital.
Uang digital adalah tren yang tak terhindarkan.
Bank sental diminta untuk melakukan uji coba implementasi kripto mulai tahun ini hingga 2023. Pham Minh Chinh telah menandatangani Keputusan No.942/QD-TTg yang menyetujui strategi pengembangan e-government.
Keputusan itu termasuk soal pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, big data, augmented reality, virtual reality, dan teknologi blockchain. []
Baca Juga: Pemain Kripto Meningkat Drastis, Berusia di Bawah 30 Tahun