Jakarta - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, saat ini, virus corona telah bermutasi dan memunculkan berbagai macam varian. Salah satunya adalah varian Delta.
Varian Delta virus corona ini, dianggap sebagai varian yang paling ganas penularannya. Varian ini pertama kali ditemukan di India. Varian Delta disebut-sebut adalah varian yang menghalangi kekebalan kelompok atau Herd Immunity.
Baca Juga
Kemenkes: Varian Delta Penyebab Covid-19 Melonjak
Herd Immunity merupakan salah satu cara untuk melindungi dan mengurangi penularan di populasi manusia. Herd Immunity ini dapat dicapai jika persentase tertentu dari jumlah penduduk sudah divaksin atau mendapatkan kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Menurut, Infection Disease Society of America, mengatakan, bahwa penyebaran varian Delta ini, telah menyebabkan perubahan pada ambang batas kekebalan kelompok. Jika sebelumnya untuk mencapai Herd Immunity dibutuhkan 60-70 persen populasi, kini menjadi 80-90 persen untuk mencapai kekebalan kelompok tersebut.
"Menjadi lebih jelas bahwa ini (varian Delta) adalah virus yang sangat berbahaya, jauh lebih bahaya dari pada yang asli," tutur asisten profesor, Profesor Richard Franco dikutip dari Strait Time, Kamis, 5 Agustus 2021. []
Baca Juga
Nama Varian Covid-19 Dengan Alfabet Yunani Hindari Stigma