Vaksin Covid-19 Sanofi Prancis Dibandrol 10 Euro

Vaksin virus corona atau Covid-19 sedang dikembangkan Sanofi (SASY.PA), Prancis dengan GlaxoSmithKline (GSK.L), Inggris.
Perusahaan farmasi Prancis, Sanofi. (Foto: guardian.com/Christian Hartmann/Reuters)

Jakarta - Vaksin virus corona atau Covid-19 yang sedang dikembangkan Sanofi (SASY.PA), Prancis dengan GlaxoSmithKline (GSK.L), Inggris kemungkinan akan dibandrol kurang dari 10 euro (11,80 dolar Amerika Serikat) per suntikan.

Seperti dilansir dari Reuters, menurut Kepala Sanofi di Prancis Olivier Bogillot harga tersebut akan berlaku jika vaksin buatan dua perusahaan farmasi Prancis dan Inggris itu telah resmi mendapat persetujuan untuk digunakan.

"Harga belum sepenuhnya ditetapkan. Kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang, akan di bawah 10 euro," kata Olivier Bogillot kepada radio France Inter, Sabtu, 5 September 2020.

Saat ini, pembuat obat dan lembaga pemerintah berlomba-lomba menemukan vaksin dan perawatan untuk orang-orang yang terinfeksi Covid-19. Pasalnya penyakit pernapasan tersebut telah menewaskan lebih dari 879.000 di seluruh dunia dan menghancurkan perekonomian.

Bogillot menuturkan perkiraan harga yang ditetapkan Sanofi memang berbeda dengan saingannya, AstraZeneca (AZN.L) yang membandrol 2,50 euro di Eropa. Hal tersebut, kata dia karena perusahaannya menggunakan semua sumber daya internal.

“Perbedaan harga bagi kami adalah karena kami menggunakan semua sumber daya internal kami, peneliti kami sendiri, penelitian kami sendiri pusat. AstraZeneca melakukan outsourcing sebagian dari produksinya," ucapnya.

Seorang juru bicara Sanofi mengatakan harga akhir vaksin Covid-19 hanya akan diputuskan ketika vaksin mencapai tahap pengujian terakhir. Harga yang saat ini diungkap belum merupakan final untuk dijual ke masyarakat.

“Kami mengantisipasi untuk dapat menentukan harga akhir pada saat uji coba Tahap III kami, ketika kami mengetahui lebih banyak tentang dosis. Pada tahap ini, angka apa pun tidak tepat. Kurang dari 10 euro hanyalah salah satu hipotesis yang sedang kami kerjakan," tutur dia dalam pernyataan melalui email, Minggu, 6 September 2020. []

Berita terkait
BPOM : Ada Dua Opsi Pengembangan Vaksin Covid-19
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengatakan Indonesia memiliki dua opsi dalam pengembangan vaksin virus Covid-19.
Jokowi Targetkan Seluruh Rakyat Tervaksinasi Covid-19
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia saat ini masih menunggu keberadaan vaksin untuk mengobati infeksi Covid-19 pada masyarakat.
Ridwan Kamil Setelah Disuntik Vaksin Virus Corona
Setelah 14 hari, Emil menjelaskan akan kembali disuntik vaksin Sinovac sebagai tahapan kedua uji coba klinis