Uus, Si Pembawa Bendera Berkalimat Tauhid yang Identik dengan HTI di Garut

Uus, si pembawa bendera berkalimat tauhid di acara hari santri di Garut, Jawa Barat. Ia pernah terlibat kegiatan HTI.
Uus Sukmana, pembawa bendera HTI di acara Hari Santri di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018). (Foto: Facebook/ Uus Sukmana)

Jakarta, (Tagar 26/10/2018) - Kepolisian akhirnya mengamankan pria yang membawa bendera yang identik sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), berwarna hitam dan berkalimat tauhid, saat Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat. Pria yang diamankan penyidik Polda Jawa Barat di Bandung, Kamis (25/10) pukul 13.00 WIB itu bernama Uus Sukmana.

"Yang bersangkutan bernama US berasal dari Desa Cibatu, Garut dan ditangkap di Jalan Laswi, Bandung di tempat kerjanya," ujar Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/10).

Berdasarkan keterangan kepolisian, Uus kini berusia 36 tahun. Ia juga merupakan seorang pekerja di toko bangunan di kawasan Bandung.

Baca juga Kapitra Ampera: Aksi 'Bela Tauhid' Dijadikan Momentum Ingin Jatuhkan Jokowi

Facebook Uus SukmanaFacebook Uus Sukmana. (Foto: Facebook/ Uus Sukmana)

Dari penelusuran Tagar News, ada sebuah akun Facebook bernama Uus Sukmana. Di dalamnya memang ditemukan foto Uus. Namun dari postingan, akun tersebut terlihat tidak aktif menyuarakan pernyataan yang mencurigakan. Postingan yang terlihat pada 9 Februari 2009, terlihat wajar.

Apakah Uus mengenal HTI?

Uus SukmanaPembawa bendera HTI Uus Sukmana. (Foto: Facebook/ Uus Sukmana)

Dari pemeriksaan yang dilakukan, ternyata Uus memang mengetahui soal HTI yang kini sudah dibubarkan. Menurut pengakuannya, ia mengenal HTI dari sebuah forum chatting.

"Statemen yang bersangkutan mengenal ormas HTI dari forum chatting. Jadi, Uus mengenal dari forum chatting, ini keterangan yang penting," jelasnya, menerangkan hasil pemeriksaan lanjutan, Jumat (26/10).

Menurut hasil pemeriksaan, Uus pun mengaku pernah terlibat dengan kegiatan HTI di Jakarta tahun 2016 silam.

"Kita tanya apakah pernah mengikuti semacam penyampaian aspirasi dengan HTI, dia jawab pernah tahun 2016 di Jakarta," terang Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jumat (26/10).

Uus Kenali bendera HTI

Uus SukamanaPembawa bendera HTI di Garut, Uus Sukmana. (Foto: Facebook/ Uus Sukmana)

Karena ia mengenal HTI, Uus juga tak menyangkal bahwa ia memang membawa bendera berkalimat tauhid, yang merupakan bendera yang dipakai HTI kala itu. Uus, dalam BAP, mengaku senang dengan bendera tersebut.

"Dia senang saja dengan bendera itu. Di BAP (Uus) mengatakan dia senang dengan bendera itu," imbuhnya.

Uus menjelaskan, bendera ia dapatkan dengan membeli secara online dari sebuah akun Facebook yang memperjual-belikan bendera HTI.

"Beli online melalui Facebook yang diiklankan oleh akun Facebook yang menyebut itu bendera HTI," jelas Arief.

"Uus mengakui bendera digunakan dalam acara-acara HTI. Ada yang mengatakan bendera tidak didaftarkan tapi de facto bendera semacam itu sering digunakan ormas HTI," sambungnya.

Status Uus?

Kabareskim Komjen Arief SulistyantoKabareskim Komjen Arief Sulistyanto. (Foto: ngopibareng.id)

Uus Sukmana disebut-sebut memang sengaja mengganggu peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Limbangan, Garut, Jawa Barat. Karena ia tak mengindahkan larangan membawa bendera selain Merah Putih, di sana.

Atas dasar itu, Uus diduga melanggar Pasal 174 KUHP terkait kegaduhan di lapangan upacara peringatan HSN.

"Uus sengaja ingin mengganggu kegiatan Hari Santri Nasional yang resmi itu. Faktor utama penyebab terjadinya pembakaran yang menimbulkan gangguan adalah saudara Uus yang menyusup dan mengibarkan bendera HTI yang sudah dilarang sebelumnya," papar Komjen Arief.

Namun, untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai motif Uus yang sebenarnya, polisi masih mengumpulkan bukti. Salah satunya melacak jejak digital Uus melalui handphone (HP) lamanya, yang diduga dengan sengaja dijualnya pasca-insiden, Senin (22/10).

"Sampai saat ini petugas, tim penyidik, masih mendalami jejak digital Saudara Uus. HP yang ditemukan HP baru yang sudah berganti sejak 24 Oktober kemarin," ungkapnya.

"HP-nya dijual, HP-nya ditukar. Kami sedang mencari HP yang lama yang digunakan," lanjutnya. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.