Utamakan Pencegahan, KPK Era Firli Bahuri Dianggap Keliru

Pengamat antikorupsi sekaligus pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar mengatakan KPK era Firli Bahuri sudah keliru karena utamakan pencegahan.
Ketua KPK Firli Bahuri sedang masak nasi goreng. (foto: istimewa).

Jakarta - Pengamat antikorupsi sekaligus pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah keliru apabila mendahulukan upaya pencegahan ketimbang penindakan dalam memberantas tindak pidana korupsi (tipikor).

"Persepsi ini keliru jika menganggap hanya pencegahan yang dapat mengembalikan aset negara, justru penindakan yang secara terbuka dapat menyelamatkan aset negara," ujar Fickar kepada Tagar, Selasa, 17 Maret 2020.

Baca juga: Firli Bahuri Klaim KPK Buka 51 Penyelidikan Baru

Keterbukaan akan meminimalisir terjadinya korupsi dan OTT sebagai salah satu bentuk upaya keterbukaan.

Dia menilai KPK era Firli Bahuri menghindari penindakan, terutama operasi tangkap tangan (OTT) dan lebih mengutamakan upaya pencegahan. 

Menurutnya, pencegahan jika diartikan menghentikan orang yang hendak melakukan korupsi, justru rawan terjadi kolusi dalam penanganannya.

"Di samping dilakukan tidak terbuka juga tidak diketahui, apakah sebenarnya sudah terjadi atau belum, penggerogotan uang negara," kata dia.

Fickar berpendapat, apabila upaya pencegahan tersebut dilakukan dan proses penindakan dihentikan, maka masyarakat tidak akan mengetahui sejauh mana kasus tersebut bergulir dan melibatkan siapa saja. 

"Sistem keuangan negara cenderung melahirkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), karena sistem proyek," tuturnya.

Dia memberikan contoh, tim pendamping proyek vital pemerintah yang dibentuk kejaksaan, dibubarkan karena ternyata menjadi sarang korupsi baru. 

Baca juga: Klaim Cari Harun Masiku, Firli Bahuri Dicap Bohong

"Jika pencegahan model seperti ini sebenarnya lebih pada upaya penguatan lembaga-lembaga pengawasan yang ada, bukan tugasnya KPK!" ujar dia.

Fickar melanjutkan, tugas pencegahan KPK lebih bersifat sistemik, mengubah sistem atau aturan yang koruptif dan upaya-upaya sistemik yan menumbuhkan sikap antikorupsi. Menurutnya, penindakan semacam OTT justru secara nyata efektif mengembalikan aset negara.

"Matahari adalah pembunuh kuman yang efektif, artinya keterbukaan akan meminimalisir terjadinya korupsi dan OTT sebagai salah satu bentuk upaya keterbukaan," ucap Fickar. []

Berita terkait
Soal Cegah Corona di KPK, Firli Bahuri Cepat Respons
Ketua KPK Firli Bahuri respons cepat pencegahan virus corona di lembaga antirasuah.
Dewas KPK Bela Firli Bahuri Cs Soal 36 Kasus Disetop
Dewas KPK membela keputusan pimpinan KPK Firli Bahuri Cs menghentikan 36 perkara dugaan korupsi yang masih dalam tahap penyelidikan.
Eks Pimpinan KPK Sebut Firli Bahuri Cs Mulai Belajar
Mantan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang beranggapan lembaga antirasuah era Firli Bahuri mulai belajar, soal hentikan 36 kasus.
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).