Jakarta - Membuka usaha di tengah pandemi Covid-19 sambil kuliah dilakoni oleh Syafirasari Rizki Hanafi, seorang mahasiswi Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Hanya bermodalkan 250 ribu, mahasiswi ini dan tiga teman lainnya menjalankan usaha masker dan baju tie dye.
Mereka menjual masker dan baju tie dye dengan nama toko "Hippie Dye Kit". Berdiri sejak akhir bulan Juni 2020, mereka berhasil mendapatkan omset sekitar 2,5 juta hingga 3 jutaan setiap bulannya.
Awal mulanya hanya menjual baju tie dye yang PO, jadi kita tidak pernah ready stok barang kita hanya menerima pesanan dari customer, ingin seperti apa nanti baru kami buatkan dan kurang lebih itu 3 hari masa pembuatannya.
Ide muncul usaha dibidang ini, awal mulanya dikarenakan adanya pandemi Covid-19 membuat mahasiswa diharuskan berkuliah online sehingga memiliki waktu cukup ruang dan ingin memiliki pengalaman lebih di dunia usaha. Tak hanya itu, dikarenakan dua teman lainnya termasuk pekerja yang terkena imbas dari covid-19.

Dari situ lah, mereka berempat memiliki tujuan membangun "Happie Dye Kit" untuk memperbaiki perekonomian akibat dampak dari adanya pandemi Covid-19.
"Awal mulanya hanya menjual baju tie dye yang PO, jadi kita tidak pernah ready stok barang kita hanya menerima pesanan dari customer, ingin seperti apa nanti baru kami buatkan dan kurang lebih itu 3 hari masa pembuatannya," Ujar Syafira, Rabu 16 Desember 2020.
Setelah mereka tahu, bahwa minat pembeli dari penjualan masker tinggi karena adanya fashion yang sedang ngetrend di aplikasi TikTok, mereka mencoba untuk membuat masker kain dengan jumlah banyak yang kemudian diperjualbelikan.
- Baca Juga : Thrifting Sedang Hits di Kalangan Anak Muda, Begini Tipsnya
- Baca Juga : 5 Kesalahan Pakai Make Up membuat Wajah Terlihat Lebih Tua
- Baca Juga : Lima Trend Fashion 90an Hits Kembali di Tahun 2020
Mereka menyediakan platform untuk para pembelinya melalui shopee, Instagram dan WhatsApp bisnis.
"Kita juga bisa menerima pesanan melalui grab via aplikasi shopee ada juga melalui aplikasi go-jek itu," Ujar Syafira.
Dan saat ini jualannya sudah terdaftar dalam UMKM yang membuat usahanya tidak memerlukan karyawan yang banyak. Mereka berempat berhasil menyanggupi semua pesanan dari pembeli. []
(Risma Dewi Indriani)