Update Covid-19 Yogyakarta: Pasien Positif 37 Orang

Jumlah positif Covid-19 di Yogyakarta bertambah dua orang, sehingga totalnya 37 orang per Senin, 6 April 2020 pukul 16.00 WIB.
Update Covid-19 di Yogyakarta Senin, 6 April 2020 pukul 16.00 WIB. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta - Jumlah orang yang positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah dua orang berdasarkan data laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota dan rumah sakit rujukan di DIY per Senin, 6 April 2020 pukul 16.00 WIB. 

Kedua orang ini adalah laki-laki, satu orang berasal dari Kota Yogyakarta, usia 42 tahun, lainnya adalah warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, usia 60 tahun.

Dari data yang dirilis oleh Posko Terpadu Penanganan Covid-19 DIY tersebut juga menyebutkan total orang positif Covid-19 ada 37 orang. Dari jumlah itu, 26 orang dirawat, enam sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY ada 2.860. Pasien dalam pengawasan (PDP) 368 orang, lebih rinci 125 orang dirawat inap, 227 orang rawat jalan dan/ selesai pengawasan, dan 16 orang meninggal dunia. Untuk hasil laboratorium menunjukkan 114 orang negatif, sementara 3 orang meninggal dunia. Sedangkan 217 lainnya masih dalam proses.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, satu pasien positif yang meninggal seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Pasien merupakan seorang pria berinisial T, 53 tahun, yang bekerja di bagian pendaftaran poliklinik rawat jalan Rumah Sakit (RS) Paru Respira, Kabupaten Bantul.

Menurut dia, pasien memiliki penyakit gagal jantung maka pada Senin, 6 April 2020 dinyatakan meninggal dunia. “Dia meninggal pada pukul 08.45 WIB,” katanya dalam keterangan pers di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Senin, 6 April 2020.

Tentu harapan kita, begitu pemudik ini sampai di Yogyakarta ya bersedia di rumah saja, konsisten, atau mau diasramakan di tempat-tempat yang sudah kita siapkan

Sementara itu, Pemda DIY menindaklanjuti rencana pencegahan konflik sosial di masyarakat dengan cara menyediakan tempat tinggal bagi ODP dan tenaga medis. Mereka yang diasramakan ini juga sekaligus mendukung upaya mencegah penyebarluasan Covid-19.

Pemudik Tidak Dilarang, Tapi Dihambat

Hal ini diungkapkan dalam pengarahan Gubernur DIY ri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk Penanganan Covid-19 di Dalem Ageng, Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Senin 6 April 2020. Dalam pengarahan ini, Sri Sultan HB X menegaskan, sampai saat ini pihaknya berharap warga luar daerah, utamanya yang berasal dari daerah zona merah mau menjadi ODP.

“Apalagi memang tidak ada perkataan melarang pemudik, jadi bisanya dihambat. Tentu harapan kita, begitu pemudik ini sampai di Yogyakarta ya bersedia di rumah saja, konsisten, atau mau diasramakan di tempat-tempat yang sudah kita siapkan,” ujar Sri Sultan.

Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, Pemda DIY ingin kondisi Yogyakarta tetap aman meski diprediksi masih akan ada pemudik yang masuk ke Yogyakarta. Cara ini juga sebagai solusi bagi tenaga medis yang mendapat perlakuan penolakan kembali ke rumah mareka.

Terkait ODP yang diasramakan, Sri Sultan juga ingin agar kondisi kesehatannya tetap dipantau. Salah satunya dengan pemberian suplemen peningkat daya tahan tubuh atau vitamin.

“Saat diasramakan, baik ODP maupun tenaga medis ini nantinya juga harus dipikirkan tidak hanya makan minumnya saja, tapi kalau bisa juga suplemennya. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, logikanya virus kalaupun ada tidak akan bisa membuat sakit,” ungkap Sultan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
ASN di Yogyakarta Positif Covid-19 Meninggal
ASN di lingkungan Pemda DIY berinisial T positif Covid-19 meninggal dunia. Dia punya penyakit gagal jantung.
Berbagi Peduli Dampak Corona di Yogyakarta
Karang Taruna Yogyakarta berbagi kepedulian kepada warga yang terdampak Corona dengan memberikan bantuan sembako.
1.428 Pembubaran Massa Saat Corona di Yogyakarta
Operasi Aman Nusa Progo 2020 yang digelar kepolisian selama dua minggu sudah ribuan kali membubarkan massa di Yogyakarta.